Senin, 07 Februari 2011

Ukhuwah ...


Bismillahir rohmaanir rohiim...
Assalamu'alaikum,.Warahmatullahi,.Wabarakatuh..

Secara bahasa kata ukhuwah berarti persaudaraan. Kata ini seakar dengan kata yang berarti memperhatikan. Ini mengisyaratkan untuk terwujud persaudaraan perlu ada perhatian antara mereka yang bersaudara. Perhatian muncul karena ada persamaan di antara mereka. Dari sini kata ukhuwah dimaknai sebagai persamaan dan keserasian dengan pihak lain, meliputi persamaan keturunan, persusuan, suku, bangsa, agama, dan profesi.

Islam menilai hidup dalam persaudaraan yang diilhami iman sebagai nikmat terbesar dan ikatan yang kokoh.

Allah Azza Wa Jalla  berfirman,

"Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara." (QS 3:103).

Persaudaraan sesama mukmin merupakan konsekuensi dari iman mereka. Mukmin yang tidak dapat hidup bersaudara dengan mukmin lain dalam kehidupan masyarakat, berarti imannya bermasalah.

Allah Azza Wa Jalla  berfirman,

"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat." (QS 49:10).

Islam mengakui persaudaraan yang berlaku universal, meliputi sekalian manusia. Ini dipahami dari doa yang selalu dibaca Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam setelah shalat, "Ya Allah ya Rabb kami, Rabb segala sesuatu serta pemiliknya, saya bersaksi bahwa Engkau Allah Yang Maha Esa, dan tidak ada sekutu bagi-Mu Ya Allah ya Rabb kami, dan Rabb serta pemilik segala sesuatu, sesungguhnya aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Mu dan utusan-Mu. Ya Allah ya Rabb kami, Rabb segala sesuatu dan pemiliknya, sesungguhnya kami bersaksi bahwa semua hamba-Mu adalah bersaudara." (HR Ahmad).

Doa ini berisikan pengakuan prinsip ukhuwah yang diletakkan setelah syahadat kepada Allah dan syahadat rasul. Doa ini menegaskan dua bentuk persaudaraan, yaitu persaudaraan semua manusia (ukhuwah insaniyah ammahi) dan persaudaraan sesama Muslim (ukhuwah Islamiyah).

Agar persaudaraan sesama mukmin kokoh perlu ada mahabbah (kecintaan) yang dibuktikan dengan membersihkan hati dari sifat iri, dengki, benci, permusuhan, dan pertengkaran. Mahabbah mendorong mukmin memosisikan orang lain seperti diri sendiri.

Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda,
"Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri."(HR Bukhari dan Muslim).

Mahabbah mendorong mukmin berlaku itsar, yaitu mengutamakan kepentingan saudara atas diri sendiri. Mukmin akan rela lapar dan haus demi mengenyangkan dan menyegarkan saudaranya, dan rela dadanya ditembus peluru untuk menebus saudaranya.

Allah Azza Wa Jalla  berfirman,

"Dan oarng-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum kedatangan mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin), dan mereka mengutamakan orang-orang Muhajirin, atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan apa yang mereka berikan itu." (QS 59:9).   

Jika ada yg bnar s'mata2 hanya dari Allah Azza Wa Jalla sdangkan jika ada yg salah krena kesalahan saya yg dhoif ini.

Subhanaka Allahuma wa bihmdika asyhadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar