Kubelah purnama menjadi dua,
sekeping untukmu,
sekeping lagi untukku.
lalu kusematkan dihatimu,
agar menjadi terang benderang,
dan hilang semua keraguanmu.
Ketika awan menjadi tetes hujan,
diterpa angin ke sanubarimu,
agar senantiasa sejuk berembun,
membekukan kedengkian,
menebarkan pesona keindahan,
hingga aku terpanah sinarmu.
Ada kalanya suara burung kecil,
mengisyaratkan sejuta arti,
tentang keresahan jiwa terpana,
terzalimi manisnya senyummu,
dan akupun jatuh terkulai,
hingga saat kau bangunkan aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar