Sabtu, 27 Agustus 2011

* SANG PUJAAN HATI *

* SANG PUJAAN HATI *
°♥°♫•*♥*•.¸♥♥¸.•*¨*•

Hai pujaan hati, apa kabarmu ?
Ku harap kau baik-baik saja…
Pujaan hati, andai kau tahu ku sangat mencintai dirimu
Hai pujaan hati,
Setiap malam aku berdo’a kepada Sang Pencipta
Berharap cintaku jadi kenyataan
Agar ku tenang meniti kehidupan ...

Setiap orang dewasa pasti berharap memiliki pujaan hati. Dan jika belum punya, pasti mereka berusaha menemukannya. Mereka berkelana hingga ke ujung dunia. Ada yang ke Paris, menunggu di bawah menara Eiffel. Ada juga yang ke Makkah, berdoa di bawah Ka’bah, agar Sang Pencipta mempertemukan dengan pujaan hatinya. Berharap seseorang yang didamba hadir mengisi kesunyian yang selama ini mendera. Untuk bersama berbagi kisah dan kasih…

Ku ingin engkau menjadi milikku

Lengkapi jalan cerita hidupku…

Seperti syair lagu di atas, pujaan hati yang dimaksud adalah kekasih atau lawan jenis yang diharapkan hidup bersama melengkapi kisah hidup yang selama ini sendiri. Syair lagu di atas adalah lagu kangen, sesuai dengan yang menyanyikan, Kangen Band. Membaca syair di atas, temanku berkata, “Aduh… Puitis sekali… romantis…”. Pembaca yang lagi kangen jadi bengong.

Hmm, so sweet…^_^))

Pujaan hati pasti akan menjadi pusat perhatian kita. Pujaan hati akan
menjadi motivasi kita meraih sesuatu yang bisa membahagiakannya.
Pujaan hati juga yang terkadang menjadi tempat kita mencurahkan segala rasa. (Ada rasa strawberry, rasa orange, rasa apel, rasa sirsak, rasa vanilla… hehehe, itu sich sirup untuk buka puasa nanti…he he he e e ).

Pendek kata, pujaan hati seolah-olah segalanya bagi kita. Jika dia tiada,
hampa terasa hidup ini… seperti oksigen, tanpa pujaan hati kita tidak bisa bernapas. Pujaan hati seolah-olah jantung yang memompa darah. Saat kasmaran mungkin begitu rasanya, sehingga banyak kisah pasangan muda yang sedang menjalin cinta, rela mengakhiri hidup gara-gara ditinggal seseorang yang dia anggap pujaan hatinya.

Sahabat-sahabatku, sekarang kita sedang menjalani hari terakhir di bulan suci Ramadhan bagi yang muslim. Tidak ada salahnya di sisa Ramadhan tahun ini kita merenung, karena bisa jadi ini Ramadhan terakhir bagi kita. Bukankan kita selama ini terlalu menganggap bahwa pujaan hati adalah si dia yang cantik atau tampan yang menjadi pasangan hidup kita.

Menganggap si dia adalah segala-galanya bagi kita.
Tanpa si dia, hampa terasa hidup ini dan kita pun tak mau hidup lebih lama lagi. Dan malangnya, kita melupakan begitu saja Sang Pencipta, Allah Azza Wa Jalla

Dia, memberi mata yang dengannya kita melihat indahnya semesta raya,
memberi telinga yang dengannya kita mendengar merdunya suara, memberi kita mulut yang dengannya kita makan, memberi kita hidung yang dengannya kita menghirup segarnya udara, member kita hati yang dengannya kita berperasaan, memberi kita tangan dan kaki yang dengannya kita melakukan pekerjaan, memberi kita lidah yang dengannya kita merasakan lezatnya makanan, dan masih banyak pemberiannya yang tak sanggup kita sebut hingga usai.


Jangan sampai Dia bersenandung (seumpama)…

Mengapa kau tak membalas cintaku

Mengapa engkau abaikan rasaku…

Ataukah mungkin hatimu membatu

Hingga kau tak pernah pedulikan aku…


Dia-lah pujaan hatiku, yang sering saya lupakan, yang sering saya abaikan, dan sering saya duakan dengan sesuatu selainnya di hati ini. Ya Allah, ampuni hamba… Ijinkan hamba mencintai makhluk dan ciptaanmu sekedarnya saja, tanpa mengambil alih istanamu di hatiku.

Ya Allah, semoga di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, Engkau
menyejukkan hati ini dengan cinta-Mu, mendamaikan jiwa ini dengan kasih-Mu, Engkau ampuni semua dosa kami dan dosa hamba-hamba-Mu yang lain yang mungkin selama ini khilaf, sombong, merasa paling hebat, dan marah ketika
orang lain menunjukkan kepada kami kebenaran. Maafkan jika amarah kami pernah tertuju kepada hamba-Mu yang mengingatkan kesalahan kami, sedangkan dia amat mengasihi kami dengan setulus hati

Semoga kita selalu menjadikan Allah Azza Wa Jalla sebagai pujaan hati kita,
di kala suka dan duka, sekarang dan selamanya…

ღ☆ღ*¨*¤*ღ☆ღ*¨*¤.¸¸::♥:Hamba ﷲ:♥::.¸¸.¤*¨*ღ☆ღ¸.¤*¨*ღ☆ღ

(¯`v´¯).♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥ .(¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`)♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'` v´'`)`·.¸.·`
..♥♥..♥`•.¸.•´(¯`v´¯)(¯`v´¯)`•.¸.•´♥..♥♥..
.•*´¨`*•.♥*ღ☆ღ* •*♥♥♥*• *ღ☆ღ*♥.•*´¨`*•.

♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Thufail Na'im Ar'Syahid II *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥

Jumat, 26 Agustus 2011

~*_*~ Ketika Hatiku Menangis ~*_*~

~*_*~ Ketika Hatiku Menangis ~*_*~
````````````````````````````````
Cinta seperti apa yang kau minta ...
mengapa harus aku yang selalu terluka ???
inginku .. cinta bukan anugerah ...
ini kisah tentang aku ...yang cinta nya kandas selalu ...

ღ☆ღ (¸.•(¸.•´♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥

Kalau kita dicipta untuk menjadi satu ...
Pasti suatu waktu kita akan bertemu dan menyatu ...
Namun Kalau kita dicipta untuk tidak bersatu ...
Walau dekatpun selalu kau takkan jadi kepunyaanku ...

ღ☆ღ (¸.•(¸.•´♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥

kepada para pencinta lihat lah Syair ku ...
apa ku tak pantas dicinta ???
apakah diri ini tak layak mencinta ???
apakah memang tak ada cinta untuk diriku ini ???
perjalanan cinta ini akan terus kulewati ...
duhai kau para pencinta dengarkan Rintihan ini ...
Rintihan dari hati dan Jiwa yang menanti Cinta Sejati . . .

ღ☆ღ (¸.•(¸.•´♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥

Ya ALLAH ya Tuhanku….
ketika hati menangis..
hanya kau saja yg tahu ...
Ketika dunia tiada simpati...
Kau tetap mendengar rintihanku ...
Ketika mereka meninggalkan aku sendiri
Pada-Mu tempatku menagih kasih ...
Ketenangan kurasa mendekati-Mu ...
Syahdu malam tak lagi terasa sunyi ...

ღ☆ღ (¸.•(¸.•´♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥

Ya ALLAH ya Tuhanku….
Ketika aku dalam kepayahan....
Dalam kesendirian dihimpit cobaan ..
Kau beri aku arti kesabaran ....
Ketika aku buntu ....
Kau berikan aku kekuatan ...
Kau tunjukkan aku jalan n Kau tak biarkan aku sendirian ...
Pengalaman ini mengajar arti kematangan diri ...
Pada mereka yang pernah melupakanku ..
Namun Kau membuka pintu hatiku, untuk memberi kemaafan ...

ღ☆ღ (¸.•(¸.•´♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥ .:|:. ♥

Ya ALLAH ya Tuhanku….
Yang Maha Pengasih .... Rahmat-Mu tak terkira ...
Syukurku Seluas langit dan bumi pun tak tercapai ...
Sungguh aku merasa berdosa karena dulu sering lalai ...
Semoga penyesalanku Kau terima dan Mengampuni Dosa''-ku ...

ღ☆ღ*¨*¤*ღ☆ღ*¨*¤.¸¸::♥:Hamba ﷲ:♥::.¸¸.¤*¨*ღ☆ღ¸.¤*¨*ღ☆ღ

(¯`v´¯)♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥ (¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`)♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'` v´'`)`·.¸.·`
...♥♥..♥`•.¸.•´(¯`v´¯)(¯`v´¯)` •.¸.•´♥..♥♥..
•*´¨`*•.♥*ღ☆ღ* •*♥♥♥*• *ღ☆ღ*♥.•*´¨`*•

♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Thufail Na'im Ar'Syahid *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥

Kamis, 25 Agustus 2011

ღ Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan 26 " ღ

ღ Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan 26 " ღ

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم

Alloh Azza Wa Jalla . Berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"(QS.Al Baqarah:183)

•*¨*•♥•*¨*•¸¸.•*¨*• Hukum Zakat Fitrah :•*¨*•:♥♫•*¨*•.¸¸ ¸¸.•

Zakat fitrah adalah wajib atas setiap muslim dan muslimah. Berdasar hadits berikut, Dari Ibnu Umar r.a. ia berkata, “Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam.. telah memfardhukan (mewajibkan) zakat fitrah satu sha’ tamar atau satu sha’ gandum atas hamba sahaya, orang merdeka, baik laki-laki maupun perempuan, baik kecil maupun tua dari kalangan kaum Muslimin; dan beliau menyuruh agar dikeluarkan sebelum masyarakat pergi ke tempat shalat ‘Idul Fitri.” (Muttafaqun ‘alaih :Muslim Tirmidzi II : Ibnu Majah ”).

Hikmah Zakat Fitrah

Dari Ibnu Abbas r.a. berkata, Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam..
telah mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia dan yang kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Barangsiapa yang mengeluarkannya sebelum (selesai) shalat ‘id, maka itu adalah zakat yang diterima (oleh Allah); dan siapa saja yang mengeluarkannya sesuai shalat ‘id, maka itu adalah shadaqah biasa, (bukan zakat fitrah).” (Hasan : Shahihul Ibnu Majah ).

Siapakah Yang Wajib Mengeluarkan Zakat Fitrah ??

Yang wajib mengeluarkan zakat fitrah ialah orang muslim yang merdeka yang sudah memiliki makanan pokok melebihi kebutuhan dirinya sendiri dan keluarganya untuk sehari semalam. Di samping itu, ia juga wajib mengeluarkan zakat fitrah untuk orang-orang yang menjadi tanggungannya, seperti isterinya, anak-anaknya, pembantunya, (dan budaknya), bila mereka itu muslim.

Dari Ibnu Umar r.a. ia berkata,
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam.. pernah memerintah (kita) agar mengeluarkan zakat untuk anak kecil dan orang dewasa, untuk orang merdeka
dan hamba sahaya dari kalangan orang-orang yang kamu tanggung kebutuhan pokoknya.”(Shahih : Irwa-ul Ghalil no: 835, Daruquthni II:141 no: 12 dan Baihaqi IV: 161).


Besarnya Zakat Fitrah

Setiap individu wajib mengeluarkan zakat fitrah sebesar setengah sha’ gandum, atau satu sha’ kurma, atau satu sha’ kismis, atau satu sha’ gandum (jenis lain) atau satu sha’ susu kering, atau yang semisal dengan itu yang termasuk makanan pokok, misalnya beras, jagung dan semisalnya yang termasuk makanan pokok.

Adapun bolehnya mengeluarkan zakat fitrah dengan setengah sha’ gandum, didasarkan pada hadits dari  ‘Urwah bin Zubair r.a., (ia bertutur), “Bahwa Asma’ binti Abu Bakar r.a. biasa mengeluarkan (zakat fitrah) pada masa Rasulullah saw., untuk keluarganya yaitu orang yang merdeka di antara mereka dan hamba sahaya – dua mud gandum, atau satu sha’ kurma kering dengan menggunakan mud atau sha’ yang biasa mereka mengukur dengannya makanan pokok mereka.” (ath-Thahawai II:43 dan lafadz ini baginya).

Adapun bolehnya mengeluarkan zakat fitrah satu sha’ selain gandum
yang dimaksud di atas, mengacu kepada hadits dari Abu Sa’id al-Khudri r.a. ia berkata, “Kami biasa mengeluarkan zakat fitrah satu sha’ makanan, atau satu sha’ gandum (jenis lain), atau satu sha’ kurma kering, atau satu sha’ susu kering, atau satu sha’ kismis. (Muttafaqun ‘alaih : Fathul Bari III:371 no: 1506, Muslim II:678 no:985, Tirmizi II: 91 no :668, ‘Aunul Ma’bud V:13 no:1601, Nasa’i  V:51 dan Ibnu Majah I:585 no:1829).

Dalam Syarah Muslim VII:60 Imam Nawawi menegaskan,
“Menurut mayoritas fuqaha tidak boleh mengeluarkan zakat fitrah dengan harganya (bukan berupa makanan pokok).”

Menurut hemat penulis sendiri, pendapat Imam Abu Hanifah r.a. yang membolehkan mengeluarkan zakat dengan harganya tertolak, karena ayat Qur’an mengatakan yang artinya, “Dan Rabbmu tidak pernah lupa.” (Maryam : 64).

Andaikata mengeluarkan zakat fitrah dengan harganya atau uang
dibolehkan dan dianggap mewakili, sudah barang tentu Allah Ta’ala dan Rasul-Nya menjelaskannya. Oleh karena itu, kita wajib mencukupkan diri dengan zhahir nash-nash syar’I, tanpa memalingkan (maknanya) dan tanpa pula memaksakan diri untuk mentakwilkan.

Waktu Mengeluarkan Zakat Fitrah :

Dari Ibnu Umar r.a. ia berkata, “Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam.. pernah memerintah (kami) agar zakat fitrah dikeluarkan sebelum orang-orang berangkat ke tempat shalat “Idul Fitri”.(Takhrij hadits lihat pembahasan Hukum Zakat Fitrah)

Bagi yang punya, boleh mengeluarkan zakat fitrah satu atau dua hari sebelum ‘Idul Fitri. Sebab ada riwayat dari Nafi’, berkata, “Adalah Ibnu Umar r.a. menyerahkan zakat fitrah kepada orang-orang yang berhak menerimanya; dan kaum Muslim yang wajib mengeluarkan zakat mengeluarkannya sehari atau dua hari sebelum ‘Idul Fitri.” (Shahih : Fathul Bari III:375 no:1511).

Haram menunda pengeluaran zakat fitrah hingga di luar waktunya, tanpa adanya udzur syar’i. Dari Ibnu Abbas r.a. berkata, “Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam. telah memfardhukan zakat fitrah (atas kaum Muslimin) sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Maka barangsiapa yang mengeluarkannya seusai shalat ‘Idul Fitri’, maka dari itu termasuk shadaqah biasa.” (Nash hadits ini sudah termaktub dalam pembahasan Hikmah Zakat Fitrah).

Yang Berhak Menerima Zakat Fitrah :

Zakat Fitrah hanya dialokasikan kepada orang-orang miskin saja. Ini didasarkan pada Sabda Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam.. yang diriwayatkan melalui Ibnu Abbas r.a., “Sebagai makanan bagi orang-orang miskin.” (Teks Arabnya termuat dalam pembahasan Hikmah Zakat Fitrah).

Shadaqah Tathawwu’ :

Sangat dianjurkan memperbanyak shadaqah tathawwu’, (shadaqah sunnah). Berdasar firman Allah SWT, “Perumpamaan (infak yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan butir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir; seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Al-Baqarah:261).

Juga berdasarkan sabda Nabi Sallallahu 'alaihi Wasallam .,
“Tidak ada suatu ketika segenap hamba berada di pagi hari melainkan
dua puluh malaikat akan turun lalu salah seorang di antara keduanya berkata, Ya Allah berilah ganti kepada orang tersebut berinfak itu, dan yang lain berdo’a (juga), Ya Allah berilah kerusakan kepada orang yang enggan berinfak itu).
(Muttafaqun ‘alaih) : Fathul Bari III:304 no: 1442 dan Muslim II : 700 : 1010).

Dan orang yang paling utama memperoleh shadaqah ialah keluarganya dan kerabatnya. Rasulullah saw. menegaskan, “Sedekah yang diberikan kepada orang miskin adalah berfungsi sebagai shadaqah, sedang yang diberikan kepada kerabat (mempunyai) dua fungsi; sebagai shadaqah dan sebagai silaturrahmi (penyambung hubungan rahim)."(Shahih : Shahihul Jami’us Shaghir no : 3835 dan Tirmidzi II: 84 no: 653). Wallahu 'alam Bishawab .

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥::♥::♥ hamba ﷲ♥::♥::♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫.

Niat zakat mal atau fitrah cukup di dalam hati dengan mengatakan "
Aku memberikan harta ini sebagai zakat mal atau fitrah, karena Allah".

Namun .Sangat baik ketika memberikan zakat membaca do'a :

ALLAHUMMAJ’ALHAA MAGHNAMAN, WALAA TAJ’ALHAA MAGHRAMAN”

Artinya:
Ya Allah jadikanlah ia sebagai simpanan yang menguntungkan dan jangan jadikan ia pemberian yang merugikan....

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥::♥::♥ hamba ﷲ♥::♥::♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫.

Subhanaka Allahuma wa bihmdika asyhadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik...

Semoga Allah Senantiasa Menjaga Dan Melindungi kita Semua,.
di tetapkan Iman Dan Taqwa kita Untuk selalu berada di Jalan-Nya...

Demikian ..semoga Tauzhiyah Singkat ini bermanfaat bagi kita semua...
Selanjutnya di "Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan 27 " ...

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1432 H ....
Semoga Amal Ibadah kita di terimah di sisi ALLAH Azza Wa Jalla .

(¯`v´¯) ♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥(¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`)♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'` v´'`)`·.¸. ·
..♥♥..♥`•.¸.•´(¯`v´¯)(¯`v´¯)`•.¸.•´♥..♥♥..
*´¨`*•.¸¸.•Thufail Na'im Ar'Syahid•.¸ ¸.•*´¨`* 

Rabu, 24 Agustus 2011

“ Surat Cinta Suami Untuk Para Istri ”

“ Surat Cinta Suami Untuk Para Istri ”
**•.¸¸.•*¨*•♫*♥♥*♫•*¨*•.¸¸¸.•**

Wahai istriku, ku teringat sebuah kewajiban yang harus ku tunaikan sebagai seorang suami, sebagai seorang nahkoda dalam kapal kita, Sebagai seorang pemimpin dalam rumah tangga kita, sebagaimana yang
telah dijelaskan dalam sebuah ayat dan hadist yang tak hanya sekali ku mendengarnya.

Allah Ta’ala berfirman

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita” (QS. An Nisa :34)


Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
“ Setiap kalian adalah pemimpin dan akan ditanya tentangkepemimpinannya. Seorang suami pemimpin dirumahnya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya, dan seorang istri pemimpin di rumah suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya”.(HR.Bukhari - Muslim dari Abdullah Bin Umar Radiyalallahu ‘Anhu)

Wahai istriku, ku akan berusaha menjadi suami yang baik, yang
menyayangimu yang berusaha untuk berta’awun (saling tolong menolong) dalam kebaikan. Semoga aku bisa merealisasikan sebuah ayat yang tak jarang aku mendengarnya

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى

” Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan ( Qs. Maidah : 2 )

atau ku bisa manjadi seperti seorang hamba yang Allah rahmati, sebagaimana yang telah disebutkan dalam sebuah hadist

“ Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun malam lalu
sholat dan membangunkan istrinya untuk sholat dan bila tidak mau bangun ia memercikinya dengan air diwajahnya dan semoga Allah merahmati seorang perempuan yang bangun malam lalu sholat dan membangunkan suaminya untuk sholat dan bila tidak mau bangun ia memercikinya dengan air diwajahnya” (HR. Ahmad, Ahlu sunan kecuali At Tirmidzi Hadist ini shahih)

Wahai istriku, ku akan selalu berusaha membuat dirimu senang, sebagaimana
 ku senang jika diperlakukan seperti itu. Diantaranya ku akan berusaha selalu tampil rapih, wangi dihadapan dirimu. Sebagaimana ku senang jika ku diperlakukan seperti itu.

وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالمَعْرُوفِ

“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya”
(QS.AL-Baqarah : 228 )

Wahai istriku, jika engkau melihat dari diriku rasa cemburu itu bukti rasa cintaku padamu. Yang dengan itu, aku berusaha menjaga dan mencintaimu, semoga dengan sebab kecemburuanku yang syar’i menjadi sebab terjaganya dirimu, ku ingin seperti Sa’ad bin Ubadah bahkan ku ingin seperti Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam.

Berkata Sa’ad bin Ubadah :“ Seandainya aku melihat seorang bersama istriku, niscaya aku akan menebasnya dengan pedang yang tajam”, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “ Apakah kalian merasa heran dengan kecemburuan Sa’ad? Sungguh aku lebih cemburu dari padanya, dan Allah lebih cemburu dari padaku” (HR. Bukhari dan Muslim)

Wahai istriku, engkau dalam pandanganku seorang yang sangat berharga bagi diriku, sosok yang luar biasa, ketaatanmu yang membuat diriku tambah mencintai dirimu. Engkau diantara anugrah yang terbesar yang Allah berikan kepada diriku, sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “ Dunia adalah perhiasan, sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang shalihah ” (HR Muslim)

Dan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam pun bersabda dalam hadist yang lain: “ Barang siapa yang dikaruniai oleh Allah seorang wanita yang shalihah, berarti dia telah menolongnya atas separuh agamanya, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah pada yang separuh yang kedua “(HR Al Hakim dan dia berkata sanadnya shahih dan disetujui oleh Adz Dzahabi)

Wahai istriku, kebaikanmu begitu besar kepada diriku, kasih sayang dan kelembutanmu, ketaatan dan kesetiaanmu, pelayanan dan pengorbananmu begitu terasa oleh diriku, wahai istriku, semoga Allah membalas kebaikanmu dengan masukkanmu kedalam surga Nya.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “ Bila seorang shalat lima waktu, puasa pada bulan ramadhan, menjaga kemaluannya dan taat kepada suminya ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang dia inginkan ” (HR.Ibnu Nuaim di hasankan oleh syaikh  Al AlBani)

Wahai istriku, ingatkanlah jika suamimu keliru, jika ada hakmu yang terlalaikan, wahai istriku jangan engkau ragu untuk menasehati jika suamimu keliru, jika suamimu salah, wahai istriku  ku ingin rumah tangga kita dibangun diatas saling menasehati didalam ketaatan kepada Allah, karena atas dasar inilah agama kita dibangun. sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Agama itu adalah nasehat” (HR Muslim)

Wahai istriku, ku ingin hubungan kita dibangun atas saling percaya dan saling berkhusnudzan (berberbaik sangka) satu dengan yang lainnya,  karena dengan sebab inilah akan menutup celah hal-hal yang akan menimbulkan hubungan kita tidak harmonis.

Wahai istriku, sebagai seorang suami ku ingin mengajarkan perkara agama kepada dirimu, tentang permasalahan tauhid, sholat, puasa dan permasalahan agama yang lainnya, atau mari kita bersama-sama pergi kemajelis ilmu yang membahas perkara agama dengan pemahaman yang benar, karena hal ini adalah diantara kewajibanku sebagai seorang suami, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

“Hai orang-orang yang beriman, pelihara dirimu dan keluargamu dari api neraka” (QS. At Tahrim:6)

Wahai istriku, ku akan melangkahkan kaki ini, mengerahkan tenaga mencari rezeki yang halal yang Allah tetapkan untuk diriku, sebagai tanggung jawab seorang suami untuk menafkahi anak dan istrinya, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :

لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللهُ لا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا سَيَجْعَلُ اللهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا

“ Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberikan nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya “ (QS. Ath-Thalaq : 7)

Wahai istriku, ku akan selalu berusaha bergaul dengan pergaulan yang baik dengan dirimu, dengan kelembutan dan kasih sayang, dengan tutur kata yang sopan dan etika yang baik, dengan mendengar dan menghargai pendapatmu, dengan membantu dan meringankan pekerjaanmu, dengan bersikap yang baik dan menjaga perasaanmu, wahai istriku maafkan suamimu jika masih jauh dari hal itu, ku ingin berusaha berbuat yang terbaik untuki dirmu.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
“Seorang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik ahklaqnya, dan sebaik-baiknya kalian ialah yang terbaik kepada istrinya “ (HR. At Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani)

Wahai istriku, ku ingin engkau akrab dengan kedua orang tuaku. Ku ingin mereka menyayangimu seperti anaknya sendiri, wahai istriku mulailah dengan berlaku lemah lembut kepadanya, membantu pekerjaannya, niscaya engkau akan disayang seperti anaknya sendiri.

Wahai istriku semoga Allah menjaga dan melanggengkan rumah tangga kita diatas ketaatan kepada Allah hingga akhir hayat kita, dan memasukan kita kedalam surganya...Wallahu 'alam Bishawab

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥::♥::♥ hamba ﷲ♥::♥::♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫.

Semoga kita bisa mengambil Ibroh dari artikel singkat ini ....Insya ALLOH ..

(¯`v´¯)♥ Aamiin Ya Robbal'alamiin ♥
`·.¸.·``(´'`v´'`)♥(¯`v´¯)♥(¯`v´¯)(¯`v´¯)
`•.¸.•`..`•.¸.•`_SUBHANALLO H_•`•.¸ .•`
(¯`v´¯).•♥•.¸.•*¨).••♥•♥••.(¸. •´.•♥•.(¯`v´¯)
`•.¸.•`_¶**¶_____________¶**¶_ ___`•.¸.•`
___________*¶*___*¶*_____* ¶*__ __*¶*
__________*¶*_______*¶*¶*_____ ____*¶*
_________*¶*__________*___ ____ ____*¶*
_________*¶*__________________ _____*¶*
_________*¶*________ اﷲ___ اﷲ______*¶*
__________*¶*_________________ ____*¶*
___________*¶*____________ ____ __*¶*
_____________*¶*_____*____*___ *¶*
______________*¶*_________ __* ¶ *
________________*¶*________*¶*
__________________*¶*____* ¶*
____________________*¶__*¶*
______________________*¶
♥•*¨*•♥By:Abu Ibrahim Abdullah Bin Mudakir Al Jakarty ♥•*¨*•♥
♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Thufail Na'im Ar'Syahid *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥

::::: Getaran Kasih Sayang :::::

::::: Getaran Kasih Sayang :::::
•*♥*••*¨*•*♥*♥*•*¨*••*♥*•

Selain cinta yang bersifat fisikal, Allah juga mengajari kita agar membina
cinta yang bersifat batiniah, yaitu kasih sayang. Rahman dan Rahim.
Inilah cinta universal, yang lebih bertumpu pada rasa belas kasih sesama.

Kenapa ini penting, sebab cinta yang bersifat lahiriah itu lama-lama
akan mengalami penurunan seiring dengan menurunnya performance fisik.
Yang lelaki maupun yang perempuan sama-sama akan menjadi tua dan keriput. Bahkan kemampuan bercinta pun bakal menurun seiring dengan bertambahnya usia.

Karena itu, Allah memberikan anugerah lain berupa rasa kasih dan sayang,
yang tidak terikat pada keindahan fisik. Melainkan lebih bersifat batiniah dan keluhuran akhlak. Inilah sifat kemanusiaan yang bersumber kepada sifat-sifat Allah. Maha Menyayangi, tanpa pilih kasih.

Tak peduli sedang kaya atau sudah miskin, tak peduli sedang sehat atau sakit, tak peduli masih tampan dan cantik ataukah sudah tua renta, sifat kasih sayang tetap melekat kepada orang-orang yang berakhlak dan berbudi pekerti baik. Orang-orang yang ketularan sifat ketuhanan. Sifat-Sifat Ilahiah...

Seiring dengan bertambahnya usia, terjadi perubahan yang berlawanan
antara cinta dan kasih sayang. Cinta biasanya bakal menurun seiring dengan bertambahnya usia, akan tetapi kasih sayang bisa meningkat seiring dengan umur dan meningkatnya kebijakan seseorang...

Suatu ketika ada seorang pria berusia 60-an tahun yang mengatakan
kepada saya bahwa ia dengan istrinya kini sudah seperti kakak dan adik saja layaknya. Perasaan cintanya tidak menggebu-gebu lagi seperti ketika berumur 30-an atau 40-an tahun. Akan tetapi dia merasakan ada suatu perasaan seperti ‘cinta’ yang tidak bergantung kepada penampilan fisik. Melainkan lebih kepada 'kecocokan' batin. Keinginan saling membantu dan meringankan. Keinginan untuk menyenangkan pasangannya, karena ia merasa selalu disenangkan. Itulah perasaan kasih sayang yang tulus.

Islam mengajarkan agar kita memupuk rasa kasih sayang itu.
Bukan hanya sekadar cinta lahiriah, tetapi juga kasih sayang batiniah.
Insya Allah rumah tangga yang dikembangkan ke arah kasih sayang akan
menjadi lebih langgeng ketimbang hanya bersifat lahiriah.

Hal-hal yang bisa mendorong terciptanya atmosfer kasih sayang itu adalah ahlak yang baik sesuai dengan ajaran Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam. Sebaliknya, yang bisa mengganggu terpupuknya kasih sayang adalah ahlak yang buruk.

Orang-orang yang suka marah, pembenci, iri, dengki, serakah, egois, dan lain sebagainya, akan cenderung sulit memupuk rasa kasih sayang. Sebaliknya orang yang jujur, adil, rendah hati, dan penyabar memiliki kans yang besar untuk menciptakan rumah tangga yang penuh rahmah alias kasih sayang.

Karena itu, Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi Wasallam adalah Rasul yang diutus untuk memperbaiki akhlak manusia. Di perbaikan akhlak itulah kunci keberhasilan hidup kita, dunia dan akhirat...Wallahu 'alam Bishawab ..

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥::♥::♥ hamba ﷲ♥::♥::♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫.

Semoga kita bisa mengambil Ibroh dari artikel singkat ini ....Insya ALLOH ..

(¯`v´¯)♥ Aamiin Ya Robbal'alamiin ♥
`·.¸.·``(´'`v´'`)♥(¯`v´¯)♥(¯`v´¯)(¯`v´¯)
`•.¸.•`..`•.¸.•`_SUBHANALLO H_•`•.¸ .•`
(¯`v´¯).•♥•.¸.•*¨).••♥•♥••.(¸. •´.•♥•.(¯`v´¯)
`•.¸.•`_¶**¶_____________¶**¶_ ___`•.¸.•`
___________*¶*___*¶*_____* ¶*__ __*¶*
__________*¶*_______*¶*¶*_____ ___*¶*
_________*¶*__________*___ ____ ____*¶*
_________*¶*__________________ ____*¶*
_________*¶*________ اﷲ___ اﷲ______*¶*
__________*¶*_________________ ___*¶*
___________*¶*____________ ____ _ _*¶*
_____________*¶*_____*____*___ *¶*
______________*¶*_________ ___* ¶ *
________________*¶*________*¶*
__________________*¶*____* ¶*
____________________*¶_*¶*
______________________*¶
♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Post By : Hamba ALLAH *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥
♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Thufail Na'im Ar'Syahid *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥

ღ Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan 25 " ღ

ღ Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan 25 " ღ

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم

Alloh Azza Wa Jalla . Berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"(QS.Al Baqarah:183)

•*¨*•.¸¸•*¨*•♥•*¨*•ﷲ¸¸.•*¨*• TAWAKKAL ﷲ:•*¨*•:♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•

Sikap tawakkal sebagai ciri-ciri kokohnya keimanan seseorang kepada Allah, adalah sikap pasrahnya yang kuat kepada keputusan Allah dalam segala urusan hidupnya, baik dikala senang alaupun diwaktu susah. la yakin bahwa Allah Maha Pengatur, Maha Kuasa dan Maha Bijaksana dalam melakukan dan menentukan apa saja termasuk dalam hal memberikan rezeki kepada seseorang atau mencabutnya, memberikan kemenangan kepada suatu golongan atau menimpakan kekalahan kepadanya, mengangkat seseorang atau menduduki suatu jabatan atau mencopotnya dan menjatuhkannya.

Tawakkal merupakan bekal hidup seseorang yang beriman yang bisa
menjadikan dirinya tabah dalam menghadapi apapun bentuk cobaan atau musibah yang menimpanya. Dengan sikap tawakkal, seorang mukmin akan merasa tenang dalam hidupnya. Bila ia mendapatkan kebaikan ia sadar bahwa Allah-lah yang memberikannya, untuk itu ia bersyukur.

Bila ia ditimpa kesulitan atau mengalami musibah, ia sadar bahwa itu datang dari Allah sebagai batu uj ian baginya, dan ia yakin bahwa dibalik kesulitan dan musibah itu, pasti ada hikmah dan kemasalahatan yang dikehendaki oleh-Nya. Untuk itu ia akan bersabar dan bertawakkal.

Firman Allah Azza Wa Jalla .

“Katakanlah, sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal “. (QS. At-Taubah [9]: 51).

Seorang mukmin dalam situasi apapun dan bagaimanapun kritisnya,
ia akan tetap percaya akan ke-Mahakuasaan Allah Allah Azza Wa Jalla .. la akan memohon pertolongan-Nya, maka dirinya akan tentram, jiwanya tenang, sikapnya tabah. Segala sepak terjangnya hanyabersandar kepada Allah Allah Azza Wa Jalla .. Sebab, tanpa pertolongan Allah Allah Azza Wa Jalla . dan tanpa bantuan-Nya, tindakan apapun yang ia lakukan, sistem apapun yang ia jalankan, strategi apapun yang ia terapkan, tak akan banyak artinya, meskipun dikemas dengan rapih dan teratur.

Untuk itulah Allah Allah Azza Wa Jalla . senantiasa memperingatkan orang
beriman untuk jangan terpukau dengan kekayaan, kepintaran, kecerdasan, kekuasaan karena semua itu tak akan banyak berpengaruh, bila tidak ada pertolongan atau bantuan dari Allah Allah Azza Wa Jalla .

Allah Allah Azza Wa Jalla . berfirman dalam ~> Baca ”(QS. At-Taubah :25-26).

Tawakkal itu bukan sikap menyerah atau pasrah, atau bersikap masa bodoh
atau ber-pangku tangan tanpa berusaha dan bekerja dengan keras. Tawakkal adalah usaha maksimal seorang mukmin sambil yakin akan adanya pertolongan Allah Allah Azza Wa Jalla ..

Allah Azza Wa Jalla . berfirman yang artinya,
“Dan orang-orangyang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka vada tempat-tempatyangtinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik uembalasan bagi orang-orang yang beramal, (yaitu) yang bersabar dan bertawakkal kepada Tuhannya “(QS. Al-Ankabuut [29]: 58-59).

Tertinggalnya posisi umat Islam dewasa ini, bila dibandingkan dengan umat lainnya, baik dalam percaturan perpolitikan secara makro dan berskala internasional, ataupun sektor perekonomian dan dibidang disiplin ilmu dan teknologi, tak lain karena kekeliruan sebagian kaum muslimin dalam menyikapi dan memahami arti tawakkal. Merekamenganggap bahwa tawakkal ialah sikap masa bodoh dan pasrah sepenuhnya kepada keputusan Allah SWT tanpa adanya usaha maksimal, tanpa berjuang, tanpa bekerja keras.

Mereka menyalah artikan konteks hadits Nabi Saallallahu 'alaihi Wasallam
 yang berbunyi :

“Jika kamu bertawakkal kepada Allah dengan sepenuh tawakkal, maka
Dia pasti akan memberimu rezeki, sebagaimana Dia memberi rezeki kepada seekor burung, ia pergi meninggalkan sarangnya dalam keadaan perutkosong (lapar), dan pulang kembali kesarangnya dalam keadaan penuh temboloknya (kenyang) “. (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Padahal arti dan maksud dari hadits tersebut, bahwa pergi dan pulangnya burung itu, jelas dalam rangka usaha dan kerj a mencari rezeki. Jika burung itu hanya duduk dan diam saja di sarangnya, tanpa beranjak pergi dan terbang mencari rezeki, tentu makanan itu tak akan mungkin datang dengan sendirinya ke sarangnya.

Sikap tawakkal adalah pegangan dan pijakan paraNabi dalam berjuang menegakkan keadilan dan melaksana-kan ajaran Allah Azza Wa Jalla .

Kalimat yang selalu dikumandangkan dalam setiap menghadapi tantangan atau ancaman dari lawan atau musuh yang menteror atau mengintimidasi ialah, “Mengapa Kami tidak akan bertawakkal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkalitu berserah diri “. (QS. Ibrahim[14]:12).

Subhanaka Allahuma wa bihmdika asyhadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik. ...
Semoga Allah Senantiasa Menjaga Dan Melindungi kita Semua,.
di tetapkan Iman Dan Taqwa kita Untuk selalu berada di Jalan-Nya...

Demikian ..semoga Tauzhiyah Singkat ini bermanfaat bagi kita semua...
Selanjutnya di "Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan 26 " ...

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1432 H ....
Semoga Amal Ibadah kita di terimah di sisi ALLAH Azza Wa Jalla .

(¯`v´¯) ♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥(¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`)♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'` v´'`)`·.¸. ·
..♥♥..♥`•.¸.•´(¯`v´¯)(¯`v´¯)`•.¸.•´♥..♥♥..
*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸ ¸.•*´¨`*•.

♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Thufail Na'im Ar'Syahid *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥

Selasa, 23 Agustus 2011

Wanita Hamil & Menyusui ( cukup Membayar Fidyah Tanpa Qodho )


Wanita Hamil & Menyusui ( cukup Membayar Fidyah Tanpa Qodho )
•*♥*•.¸¸.•*¨*•♫*♥*♥*♫•*¨*••*¨*•♫*♥*♥*♫•*¨*•.¸¸¸.•*♥*•

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم

Ketika membahas tentang puasa wanita hamil dan menyusui, kami terakhir menguatkan pendapat bahwa jika wanita hamil dan menyusui tidak puasa, mereka punya kewajiban untuk mengqodho' puasanya di hari yang lain sampai mereka mampu. Kemudian kami tutup tulisan tersebut dengan mengatakan bahwa jika memang wanita hamil dan menyusui tadi tidak mampu lagi menunaikan qodho' puasa karena begitu banyak hari yang ditinggalkan serta usianya yang tidak kuat, maka mereka bisa mengganti puasanya dengan fidyah.

Tulisan kali ini akan kembali menguatkan pendapat dalam tulisan tersebut. Kami akan sertakan fatwa seorang faqih dari negeri Unaizah Saudi Arabia, Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah. Dari fatwa ini akan nampak bahwa inilah pendapat pertengahan dalam perselisihan yang ada.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah pernah ditanya :
"Ada seorang wanita di mana ia mengalami nifas di bulan Ramadhan, atau dia mengalami hamil atau dia sedang menyusui ketika itu. Apakah wajib baginya qodho' ataukah dia menunaikan fidyah (memberi makan bagi setiap hari yang ditinggalkan)? Karena memang ada yang mengatakan pada kami bahwa mereka tidak perlu mengqodho', namun cukup menunaikan fidyah saja. Kami mohon jawaban dalam masalah ini dengan disertai dalil."

Beliau rahimahullah menjawab,
"Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari pembalasan.

Allah subhanahu wa ta'ala telah mewajibkan bagi hamba-Nya puasa Ramadhan dan puasa ini adalah bagian dari rukun Islam. Allah telah mewajibkan bagi orang yang memiliki udzur tidak berpuasa untuk mengqodho'nya ketika udzurnya tersebut hilang. Allah 'azza wa jalla berfirman,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ
أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan,
bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa yang menyaksikan hilal, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib baginya mengqodho' puasa),
sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al Baqarah: 185)

Dalam ayat ini, Allah Ta'ala menjelaskan bahwa siapa saja yang tidak berpuasa karena ada udzur maka hendaklah ia mengqodho' (mengganti) puasanya di hari yang lain. Wanita hamil, wanita menyusui, wanita nifas, wanita haidh, kesemuanya meninggalkan puasa Ramadhan karena ada udzur. Jika keadaan mereka seperti ini, maka wajib bagi mereka mengqodho' puasa karena diqiyaskan dengan orang sakit dan musafir. Sedangkan untuk haidh telah ada dalil tegas tentang hal tersebut.

Disebutkan dalam Bukhari Muslim dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwasanya beliau ditanya oleh seorang wanita, "Mengapa wanita hadih diharuskan mengqodho' puasa dan tidak diharuskan mengqodho' shalat?" 'Aisyah menjawab, "Dulu kami mendapati haidh. Kami diperintahkan (oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam) untuk mengqodho' puasa dan kami tidak diperintahkan untuk mengqodho' shalat." Inilah dalilnya.

Adapun ada riwayat dari sebagian ulama salaf yang memerintahkan wanita hamil dan menyusui (jika tidak puasa) cukup fidyah (memberi makan) dan tidak perlu mengqodho', maka yang dimaksudkan di sini adalah untuk mereka yang tidak mampu berpuasa selamanya. Dan bagi orang yang tidak dapat berpuasa selamanya seperti pada orang yang sudah tua dan orang yang sakit di mana sakitnya tidak diharapkan sembuhnya, maka wajib baginya menunaikan fidyah.

Pendapat ini adalah pendapat Ibnu 'Abbas ketika menafsirkan firman Allah Ta'ala,

وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

"Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankan puasa (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan satu orang miskin (bagi satu hari yang ditinggalkan). Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka Itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al Baqarah: 184)

Allah Ta'ala telah menjadikan fidyah sebagai pengganti puasa di awal-awal diwajibkannya puasa, yaitu ketika manusia punya pilihan untuk menunaikan fidyah (memberi makan) dan berpuasa. Kemudian setelah itu, mereka diperintahkan untuk berpuasa saja.

[Majmu' Fatawa wa Rosail Ibni 'Utsaimin, 17/121-122, Asy Syamilah]
Fatwa ini menjelaskan bahwa asalnya kewajiban wanita hamil dan menyusui ketika mereka tidak berpuasa adalah mengqodho' puasa di hari lainnya (di saat mereka kuat untuk berpuasa). Namun jika keadaan mereka tidak mampu lagi menunaikan qodho' puasa, maka diganti fidyah sebagaimana halnya orang yang sudah di usia senja dan tidak mampu lagi berpuasa. Dari sini penjelasan beliau rahimahullah di atas, menunjukkan bahwa kurang tepatnya sebagian orang yang mengeluarkan fidyah langsung padahal ia masih mampu mengqodho' di hari lainnya...Wallahu 'alam Bishawab .

Subhanaka Allahuma wa bihmdika asyhadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik...

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥::♥::♥ hamba ﷲ♥::♥::♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫.

Semoga kita bisa mengambil Ibroh dari artikel singkat ini ....Insya ALLOH ..

(¯`v´¯)♥ Aamiin Ya Robbal'alamiin ♥
`·.¸.·``(´'`v´'`)♥(¯`v´¯)♥(¯`v´¯)(¯`v´¯)(¯`v´¯).
`•.¸.•`.`•.¸.•`_SUBHANALLO H_`•.¸.`•.¸ .•`
(¯`v´¯).•♥•.¸.•*¨).••♥•♥••.(¸. •´.•♥•.(¯`v´¯)
`•.¸.•`_¶**¶_____________¶**¶_ ___`•.¸.•`
___________*¶*___*¶*_____* ¶*__ __*¶*
__________*¶*_______*¶*¶*_____ ___*¶*
_________*¶*__________*___ ____ ____*¶*
_________*¶*__________________ ____*¶*
_________*¶*________ اﷲ___ اﷲ______*¶*
__________*¶*_________________ ___*¶*
___________*¶*____________ ____ _ _*¶*
_____________*¶*_____*____*___ *¶*
______________*¶*_________ ___* ¶ *
________________*¶*________*¶*
__________________*¶*____* ¶*
____________________*¶_*¶*
______________________*¶
♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Thufail Na'im Ar'Syahid *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥

ღ Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan 24 " ღ

ღ Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan 24 " ღ

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم

Alloh Azza Wa Jalla . Berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"(QS.Al Baqarah:183)

♫•*¨*•.¸¸•*¨*•♥•*¨*•ﷲ¸¸.•*¨*• hamba ﷲ:•*¨*•:♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫

Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam Bersabda

"Sesungguhnya di dalam surga terdapat satu pintu yang dinamakan pintu 'al-Rayan' yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa. Ditanyakan  (oleh pintu tersebut): 'Di manakah orang-orang yang berpuasa?' Maka mereka pun masuk dari pintu tersebut. Setelah semua orang yang berpuasa memasukinya, pintu itu pun ditutup dan tak akan ada lagi yang masuk melaluinya." (HR. Muslim, dari Sahl Ibn Sa'd).

Dalam hadis tersebut Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam Bersabda menerangkan keutamaan puasa dan kedudukan orang-orang yang berpuasa di sisi Allah.

Atas keikhlasan dan kesabaran mereka dalam menjalankan ibadah puasa
dengan menahan lapar dan dahaga, mengendalikan hawa nafsu dengan sekuat tenaga,maka Allah mengistimewakan mereka dengan memasukkan mereka ke dalam surga melalui pintu khusus yang bernama "Al-Rayyan". Kata ini berasal dari bentuk infinitif al-ray yang berarti pengairan, segar, dan juga pemandangan yang indah. Nama ini sesuai dengan keadaan orang-orang puasa yang menahan dirinya dari makan dan minum. Dan dahaga inilah yang lebih dominan dirasakan oleh orang yang sedang berpuasa dibanding rasa lapar.

Zain Ibnu al-Munir mengatakan:
"Rasulullah mengatakan pintu Al-Rayyan ada 'di dalam surga' bukan mengatakan 'bagi surga/pintu surga', agar orang-orang merasa bahwa dalam pintu tersebut terdapat kenikmatan dan kenyamanan surgawi (kenikmatan di dalam kenikmatan). Maka hal ini akan menambah keinginan dan kerinduankepadanya."

Hadis di atas diriwayatkan juga oleh al-Nasa'i dan Ibnu Khuzaimah,
dari Sa'id Ibn 'Abdurrahman, dan yang lainnya.

Dan dalam riwayat ini terdapat tambahan:
"Barang siapa yang memasukinya (memasuki pintu al-Rayyan), maka akan meminum darinya.

Dan barang siapa meminum darinya, maka tak akan dahaga selamanya".
Hal itu merupakan penghormatan dari Allah, Sang Pemelihara Alam kepada orang-orang yang berpuasa. Juga merupakan balasan bagi mereka atas keikhlasan menjalankan ibadah. Telah dimaklumi bahwa Allah akan menanggung pahala orang-orang yang berpuasa, sebagaimana dalam sebuah hadis:
"Puasa untuk-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya."

Pahala dan balasan Allah bagi orang-orang yang berpuasa adalah penuh, besar,dan tiada terhitung.Ada pun masuknya orang-orang yang berpuasa melalui pintu al-Rayyan ini merupakan tambahan pahala dan penghormatan semata.

Benar, surga mempunyai banyak pintu, di antaranya pintu bagi
orang-orang yang taat menjalankan salat, pintu bagi orang-orang yang
giat berjihad,pintu bagi orang-orang yang ikhlas berpuasa-yaitu al-Rayyan sebagaimana telah kita bicarakan, dan di antaranya ada pintu khusus bagi orang-orang yang suka bersedekah.

Dari Abi Hurairah ra., Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam Bersabda :
"Barang siapa memberi nafkah isterinya di jalan Allah, maka akan dipanggil dari pintu surga,'Wahai Hamba Allah! Ini adalah pintu kebaikan.' Barang siapa termasuk ahli salat, maka akan dipanggil dari pintu al-Shalah. Barang siapa termasuk ahli jihad, maka akan dipanggil dari pintu al-Jihad. Barangsiapa termasuk ahli puasa, maka akan dipanggil dari pintu al-Rayyan . Dan barang siapa termasuk ahli sedekah, maka akan dipanggil dari pintu al-Shadaqah. Abu Bakar lantas berkata, 'Demi engkau dan ibuku (ummul mukminin), ya, Rasulullah! Apakahs eseorang harus dipanggil dari pintu-pintu itu, dan adakah seseorang yang dipanggil dari pintu-pintu itu seluruhnya? Rasulullah menjawab, 'Iya. Dan aku berharap semoga engkau termasuk dari mereka." (HR.Al-Bukhari)...

Jika ada yang benar semata-mata hanya dari Allah
sedangkan jika ada yang salah karena kesalahan saya yang dhoif ini...

Subhanaka Allahuma wa bihmdika asyhadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik...

♫•*¨*•.¸¸•*¨*•♥•*¨*•ﷲ¸¸.•*¨*• hamba ﷲ:•*¨*•:♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫

Semoga Allah Senantiasa Menjaga Dan Melindungi kita Semua,.
di tetapkan Iman Dan Taqwa kita Untuk selalu berada di Jalan-Nya...

Demikian ..semoga Tauzhiyah Singkat ini bermanfaat bagi kita semua...
Selanjutnya di "Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan 25 " ...

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1432 H ....
Semoga Amal Ibadah kita di terimah di sisi ALLAH Azza Wa Jalla .

(¯`v´¯) ♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥(¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`)♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'` v´'`)`·.¸. ·
..♥♥..♥`•.¸.•´(¯`v´¯)(¯`v´¯)`•.¸.•´♥..♥♥..
*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸ ¸.•*´¨`*•.

♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Thufail Na'im Ar'Syahid *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥

Senin, 22 Agustus 2011

•♥•♥• Aku •♥•♥•

Aku
•♥•♥•

Aku... hanyalah seorang anak manusia..
yang tersedak hening di tengah hempasan dimensi kehidupan.

Aku... hanyalah sebingkai raga berbentuk..
yang terarak sendu di antara hujatan angin masa.

Aku... hanyalah sebilah sukma kelabu..
yang menyayat halus tirai harmoni di dalam kebisuan bumi.

Aku... hanyalah sepenggal kata yang rapuh..
yang coba tuk merangkai letih di atas bait-bait rindumelodi jiwa.

Aku... hanyalah sebias hampa ..
yang mencoba tuk lukiskan angan di bawah derai naungan perasaan.

Aku... hanyalah aku.. yang slalu mencipta secercah gambaran hakikat diriku.

Ya, itulah aku... yang selalu terpaung riuh,
mendulang arakan rinai beribu pertanyaan.
Apakah tujuan dan arti hidupku yang sesungguhnya ?
Diriku terus bertanya-tanya kepada hati kecilku...

Hingga akhirnya kini telah kutemukan satu tujuan pasti..
yang kan menyapu bersih segenap rona perjalanan hidupku dan takkan pernah lekang oleh waktu sekalipun...Ya.... Untuk menggapai cinta sejati-ku.... ^_^ ...

♫•*¨*•.¸¸•*¨*•♥•*¨*•ﷲ¸¸.•*¨*• hamba ﷲ:•*¨*•:♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫

(¯`v´¯) ♥•*¨*••*¨*•♥♥•*¨*••*¨*•♥(¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`)♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'` v´'`)`·.¸. ·
..♥♥..♥`•.¸.•´(¯`v´¯)(¯`v´¯)`•.¸.•´♥..♥♥..
*´¨`*•.¸¸.•* Post By Hamba ALLAH •.¸ ¸.•*´¨`*

♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Thufail Na'im Ar'Syahid II *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥

ღ Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan 23 " ღ

ღ Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan 23 " ღ

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم

Alloh Azza Wa Jalla . Berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"(QS.Al Baqarah:183)

•*¨*♥•♥*¨*♥• " Meraih Magfirah "Ampunan " ALLAH " •♥*¨*♥•♥*¨*

Taubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan maksiat.
Taubat marupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat kembali kepada-Nya.

Agama Islam tidak memandang manusia bagaikan malaikat tanpa kesalahan dan dosa sebagaimana Islam tidak membiarkan manusia berputus asa dari ampunan Allah, betapa pun dosa yang telah diperbuat manusia.

Bahkan Nabi Muhammadtelah membenarkan hal ini dalam sebuah
sabdanya yang berbunyi: "Setiap anak Adam pernah berbuat kesalahan ataundosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat (dari kesalahan tersebut)."

Di antara kita pernah berbuat kesalahan terhadap diri sendiri sebagaimana terhadap keluarga dan kerabat bahkan terhadap Allah.Dengan segala rahmatnya, Allah memberikan jalan kembali kepada ketaatan, ampunan dan rahmat-Nya dengan sifat-sifat-Nya yang Maha Penyayang dan Maha PenerimaTaubat.

Seperti diterangkan dalam surat Al Baqarah: 160 '
"Dan Akulah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

Taubat dari segala kesalahan tidaklah membuat seorang terhina di hadapanTuhannya. Hal itu justru akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya karena sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri.

Sebagaimana firmanya dalam surat Al-Baqarah:222,
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."..

Taubat dalam Islam tidak mengenal perantara, bahkan pintunya selalu terbuka luas tanpa penghalang dan batas.Allah selalu menbentangkan tangan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang ingin kembali kepada-Nya.

Seperti terungkap dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Abu musa Al-Asy'ari:
"SesungguhnyaAllahmembentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat kesalahan pada malam hari sampai matahari terbit dari barat."

Merugilah orang-orang yang berputus asa dari rahmat Allah dan membiarkan dirinya terus-menerus melampai batas.Padahal, pintu taubat selalu terbukadan sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya karena sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha penyayang.

Tepatlah kiranya firman Allah dalam surat Ali Imran ayat: 133, "Bersegaralahkepada ampunan dari tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akanAllah, lalu memohon ampunan terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah?

Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui."
Taubat yang tingkatannya paling tinggi di hadapan Allah adalah "Taubat Nasuha", yaitu taubat yang murni.

Sebagaimana dijelaskan dalam surat At-Tahrim: 66,
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam sorga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya, sedang cahaya mereka memancar di depan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan 'Ya Tuhan kami,sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu'".

Taubat Nasuha adalah bertaubat dari dosa yang diperbuatnya saat ini dan menyesal atas dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu dan brejanji untuk tidak melakukannya lagi di masa medatang. Apabila dosa atau kesalahan tersebut terhadap bani Adam (sesama manusia), maka caranya adalah dengan meminta maaf kepadanya. Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat,"Apakah penyesalan itu taubat?", "Ya", kata Rasulullah (H.R. Ibnu Majah).

Amr bin Ala pernah mengatakan:
"Taubat Nasuha adalah apabila kamu membenci perbuatan dosa sebagaimana kamu pernah mencintainya".

Di bulan pengampunan, Ramadhan yang "Syahrul Maghfirah"
ini adalah saat yangtepat untuk kita bertaubat. Bagi yang sudah bertaubat mari memperbarui taubatnya
dan yang belum taubat mari bergegas kepada ampunan Allah. 10 hari bulan Ramadhan merupakan masa maghfirah (ampunan) sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Abu Haurairah
"Ramadhan, awalnya Rahmah, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya dibebaskan dari api neraka"
(H.R. Ibnu Huzaimah).

Jika ada yang benar semata-mata hanya dari Allah swt sedangkan jika ada yang salah karena kesalahan saya yang dhoif ini...

Subhanaka Allahuma wa bihmdika asyhadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik....

♫•*¨*•.¸¸•*¨*•♥•*¨*•ﷲ¸¸.•*¨*• hamba ﷲ:•*¨*•:♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫

Semoga Allah Senantiasa Menjaga Dan Melindungi kita Semua,.
di tetapkan Iman Dan Taqwa kita Untuk selalu berada di Jalan-Nya...

Demikian ..semoga Tauzhiyah Singkat ini bermanfaat bagi kita semua...
Selanjutnya di "Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan 24 " ...

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1432 H ....
Semoga Amal Ibadah kita di terimah di sisi ALLAH Azza Wa Jalla .

(¯`v´¯) ♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥(¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`)♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'` v´'`)`·.¸. ·
..♥♥..♥`•.¸.•´(¯`v´¯)(¯`v´¯)`•.¸.•´♥..♥♥..
*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸ ¸.•*´¨`*•.

♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Thufail Na'im Ar'Syahid *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥

Minggu, 21 Agustus 2011

“ Di Atas Pusara Cinta Aku Hanya Bisa Mengenangmu “

“ Di Atas Pusara Cinta Aku Hanya Bisa Mengenangmu “
♥*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸ *•♥♥•* ¸.•*´¨`*•.¸ ¸.•*´¨`*♥

Ada nama yang tersingkap dalam Kalam Hati ...
Sengaja kususun rapi agar tetap terjaga dalam temaram ..
Bila esok matahari hadirkan terik’a ...
Ingin kulihat bekas telapak kakimu membercak di titian kasih ...
Kusulutkan dian dari api birahiku
agar kau merasakan bara yang membakar dalam dada
Mengenang kembali segenap pertemuan yang pernah kita rasakan dalam Kisah ..

Ada gelisah merayap di udara ...
ada yang patah dari cerlang cahaya ...
Tubuhmu yang berkabut akan datang dalam rupa cendawan...
yang selalu melekat di bangku-bangku taman dan menyapaku perlahan ...
Adakah kau merasakan .ketika aku termenung dalam penantian ini ???

Inilah Kisah Rembulan yang membisu ...
Bias’a menampar tinggalkan keluh  ...
Kabar sebuah Kisah menarik di lekukan kepedihan ....
Tentang di Sebalik Catatan hati yang terpisahkan ...
Cinta di jung  waktu pupus dalam penantian panjang ...
Ketika segala tak lagi indah dalam genggaman ...

Telah kita lewati ribuan waktu dalam Lika-Liku perjalan ini ...
Bahkan kita selalu menghiasinya dengan Air Mata Bahagia “ Suka dan Duka “ ...
Kini semua hanya menajdi Fatamorgana ,terpenjara dalam lengkungan Jiwa ...
Bila saja kau datang dan bertanya tentang Kerinduan ini . .
Aku akan katakana padamu …
Ku temukan segala CINTA ..BAHAGIA ..INDAH dari KASIH SAYANG-mu ..
Kalau saja kita bisa mengulang waktu ..
ku berharap kau tak bertanya tentang kerinduan ini ...

Di Atas Pusara ini Biarkan aku mengenangmu  ...
karena setiap kenangan yang bergulat termakhtub di hati ....
Aku dan Kau berada di sini ,bagaikan rasa kekal yang tak terpisahkan ...
Saling Mengenal ,memahami  dan menyelami keheningan Jiwa ...
Aahhh … apa aku hanya bermimpi tentangmu …tentang dirimu yang kini jauh …
kisah ini berlalu dengan cepat …
Sungguh tak dapat ku mengerti dan terima..namun juga aku harus merelakanmu..

Apa yang lebih berarti dari pada impian dan cinta ...
kecuali nisan tua, kamboja dan bara pertemuan ..
Biarkan aku mengecupmu dan melanggengkannya di ubun-ubun waktu ...
tanpa pertanyaan-pertanyaan tentang kekekalan, kesucian dan pembalasan...
Kasih sejatiku, ku hanya bisa merelakan kenyataan ini ...
Ku sandarkan dalam Rasa Indah'a Jiwa ...Ku simpan dalam Syair" DOA'ku ...
Kini Semua hanya menjadi Rahasia Hatiku untuk-Nya " I can only remember you " .

(¯`v´¯) ♥•*¨*••*¨*•♥♥•*¨*••*¨*•♥(¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`)♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'` v´'`)`·.¸. ·
..♥♥..♥`•.¸.•´(¯`v´¯)(¯`v´¯)`•.¸.•´♥..♥♥..
*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸ ¸.•*´¨`*•.

♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Thufail Na'im Ar'Syahid *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥

ღ Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan 22 " ღ

ღ Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan 22 " ღ

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم

Alloh Azza Wa Jalla . Berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"(QS.Al Baqarah:183)

•*¨*♥•♥*¨*♥• " Meraih Magfirah "Ampunan " ALLAH  " •♥*¨*♥•♥*¨*

KEAMPUNAN Ilahi atau MAGHFIRAH adalah Nikmat ILAHI yang amat bernilai.

Seorang ulama tafsir tersohor.
Al-Asfahani menegaskan, MAGHFIRAH adalah anugerah ILAHI yang tidak ada tolak bandingnya dalam kehidupan manusia.Tanpa keampunan Ilahi nescaya setiap insan pasti akan merasai azab seksa dan kemurkaan Allah. Tambahan pula,setiap manusia tidak kira siapa pun dia, tidak terlepas daripada dosa dan kesalahan.Allah sentiasa menyeru manusia beriman supaya mencari dan menjejaki keampunan Allah. Dalam al-Quran.

Allah memerintahkan umat Islam supaya bersegera dan bersaing untuk merebut keampunan Allah :

seperti firman Allah:

Berlumbalah kamu untuk mendapat keampunan Tuhan kamu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya; itulah kurniaan Allah; diberikan kepada sesiapa yang dikehendaki; dan Allah mempunyai kurnia yang besar. (Surah Al-Hadid, ayat 20)

Kalaulah Rasulullah yang maksum beristighfar pada setiap hari dan malam sekurang-kurangnya 70 kali, maka manusia yang tidak maksum ini dan tidak pula dapat mengelakkan diri daripada buruan dosa, amat wajarlah beristighfar lebih daripada 70 kali berbanding dengan Rasulullah.

Keampunan Ilahi hanya boleh diraih dengan mendekatkan diri ke Hadrat Allah melalui ibadah dan amalan salih.Di dalam al-Quran, keampunan Allah selalu dihubungkaitkan dengan iman, takwa dan amal kebajikan sebagaimana yang dapat difahami dalam

firman Allah yang bermaksud:
Orang yang kafir, bagi mereka azab yang berat; dan orang yang beriman serta beramal salih, bagi mereka keampunan dan pahala yang besar. (Surah Fatir:  7).

♫•*¨*•.¸¸•*¨*•♥•*¨*•ﷲ¸¸.•*¨*• hamba ﷲ:•*¨*•:♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫

Dalam konteks syariat Islam .motivasi puasa atau shiyâm tidak lain kecuali untuk meninggikan derajat manusia ke puncak kehidupan ruhaniyah yang tinggidan mulia dalam pandangan Allah. Dalam pandangan Islam, derajat tertinggi manusia adalah yang bertakwa.

Allah menegaskan dalam firmannya:
"sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu adalah yang paling  bertakwa" (QS. al-Hujurat:13).

Siapa pun dapat mencapai derajat ini tanpa memandang status sosial.
Takwa inilah yang menjadi tujuan utama disyariatkannya puasa Ramadan.Inilah motivasi dasar dari segala bentuk ritual Ramadan.Kaum muslimin hendaknya mempunyai tujuan yang sama , untuk bersama-sama menjalankan ibadah (puasa) agar mencapai puncak rohaniah yang tertinggi dan termulia disisi Allah swt. Untuk apa menjadi presiden jika hanya mengantarkan kita lebih cepat meluncur ke neraka?

Untuk apa menjadi pejabat jika mempermudah kita berlumur dosa?
Untuk apa menjadi konglomerat jika hanya akan menyengsarakan kehidupan kita di dunia dan akhirat?.

Ramadan kali ini adalah kesempatan bagi kita untuk berlomba-lomba mencapai tingkatan takwa.Kita mengalami defisit takwa.Orang yang bertakwa jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang jahat, kotor,dan tak bermoral.

Seandainya negara seperti Indonesia ini dipenuhi orang-orang yang bertakwa,krisis yang melanda tentu akan mudah teratasi...Kenapa demikian?
Orang yang bertakwa akan selalu dibimbing Allah, diberi petunjuk ke jalan yang benar,sehingga mereka akan mampu memecahkan setiap permasalahan.

Allah berjanji,..Allah akan menjadi pembimbing bagi orang-orang yang bertakwa (QS.al-Jatsiyah: 19).

Jika Allah sudah menjadi pembimbing kita, tentu dia menunjuki kita ke jalanyang terang benderang. Allah pasti akan menuntun kita agar kaki kita tidak terperosok ke dalam lubang krisis yang sulit dilepaskan. Jika Allah membiarkan kita berjalan sendiri, bisa jadi kita lepas dari mulut singa tapi masuk ke mulut buaya. Sama saja.

Stok insan yang bertakwa saat ini tengah berkurang. Kita sedang kekurangan orang-orang yang dibimbing jalannya oleh Allah swt. Sebenarnya sudah lama kita mengidam-idamkan generasi muttaqin (yang bertakwa), tapi betul bahwa takwa sudah lama menjadi idaman, bahkan menjadi program. Harapan kita,pendidikan akhlak dan moral, termasuk ketakwaan kepada Allah swt, biarlah dikembalikan kepada yang bertanggung jawab, yaitu lembaga agama.

Jika benar-benar lahir generasi takwa di dunia ini, niscaya secara alami seluruh persoalan dunia dapat diatasi.
Bukankah Allah mencintai hamba-Nya yang bertakwa?

Allah Azza Wa Jalla berfirman :
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orangyang bertakwa" (QS. Ali-Imran: 76).

Jika Allah sudah mencintai hamba-Nya,tentu Dia tidak rela hamba-Nya terus menerus berada dalam kesulitan.Allah pasti akan mengangkatnya dari "lumpur yang kotor" itu, kemudian memberi tempat yang terpuji dan mulia.

Jika kita lebih teliti lagi membaca Al Qur'an, ternyata Allah Azza Wa Jalla tidak hanya sekedar cinta, tapi selalu bersama-sama orang yang bertakwa. Ini janji yang luar biasa. Sekedar dikawal tentara yang bersenjata saja kita sudah merasa aman, apalagi jika kita dikawal Allah.

Sekedar ditemani orang yang kita cintai saja sudah merasa tentram, apalagi ditemani Allah

Allah Azza Wa Jalla berfirman :
Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa (QS.Al-Baqarah: 194).

Dengan janji-janji di atas, pantas jika kemudian Allah mengangkat orangyang bertakwa ke derajat yang paling mulia. Sebab mereka pastilah generasi yang menang , bukan yang menang-menangan. Artinya kemenangan yang mereka raih bukan sekedar untuk dirinya sendiri dengan merugikan pihak lain, tapi kemenangan yang sejati, kemenangan untuk semua. Dalam menyelesaikan masalah, mereka berprinsip win-win, menang sama menang, bukan kalah sama kalah.Kepada mereka yang bertakwa,

sekali lagi Allah Azza Wa Jalla menjanjikan

"kesudahan yang baik (kemenangan) adalah untuk orang-orang yang bertakwa" (QS. Al-A'raf:128).

Sekarang tinggal kita, percaya atau tidak terhadap janji Allah,
pasti di tepati.Dunia ini akan menjadi jaya, jika segenap penduduknya bertakwa.
Ini suatu aksioma yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Allah Azza Wa Jalla. berfirman:
"Jika sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa,pastilah Kami limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya"( QS.Al-A'raf 96).

Ada satu jalan suci yang dapat diraih oleh seluruh umat manusia untuk meraih segala kemuliaan itu, meraih ketakwaan dengan seluruh nafasnya.Jalan suci itu adalah berpuasa, khususnya berpuasa di bulan suci Ramadan.Di sana lah menunggu janji-jani Allah kepada kemuliaan dunia beserta isinya. Maka, rugilah bila kita tidak berpuasa...Wallahu 'alam Bishawab .

Jika ada yang benar semata-mata hanya dari Allah Azza Wa Jalla sedangkan jika ada yang salah karena kesalahan saya yang dhoif ini...

Subhanaka Allahuma wa bihmdika asyhadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik...

♫•*¨*•.¸¸•*¨*•♥•*¨*•ﷲ¸¸.•*¨*• hamba ﷲ:•*¨*•:♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫

Semoga Allah Senantiasa Menjaga Dan Melindungi kita Semua,.
di tetapkan Iman Dan Taqwa kita Untuk selalu berada di Jalan-Nya...

Demikian ..semoga Tauzhiyah Singkat ini bermanfaat bagi kita semua...
Selanjutnya di "Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan 23 " ...

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1432 H ....
Semoga Amal Ibadah kita di terimah di sisi ALLAH Azza Wa Jalla .

(¯`v´¯) ♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥(¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`)♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'` v´'`)`·.¸. ·
..♥♥..♥`•.¸.•´(¯`v´¯)(¯`v´¯)`•.¸.•´♥..♥♥..
*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸ ¸.•*´¨`*•.

♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Thufail Na'im Ar'Syahid *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥

Sabtu, 20 Agustus 2011

" Ketika Rindu Ini Bertahta Di Hati Menantimu "


cinta.. kasih... hanya impian..
tidak mungkin mampu ku realiti..
sedar diri tiada budi..sedar diri.. insan bukan pekerti..
Biar hanya khayalan ....biar sekadar impian
rindu untuk bertemu.....rindu untuk berbicara menjerat pedih bagai sembilu ...

Jika kau bukan untukku mengapa hadirmu menjadi cinta dalam hidupku ?
Kusadari langkahku yang inginkanmu lebih dari yg kau tahu
Tapi, hati ini tak mau mencintai dan menyayangi selain dirimu
Tolong yakinkah aku Bahwa diriku bukan seseorang yg kamu impikan dan kau harapkan untuk kau miliki dalam kisah cintamu

Maafkan aku yg mengenalmu
karena, dengan mengenalmu aku mencintaimu
karena dengan mengenalmu aku menginginkan hatimu
Aku bukan cinta yang kau harapkan dan mesti ku tak mampu memilikimu
Aku tetap menyayangi mu sebatas yang aku mampu
untuk merindukanmu disetiap helai nafasku
Menyayangimu bukan berarti ku harus milikimu seutuhnya
Biarlah kau tak bisa ku miliki untuk selamanya
asal kau bahagia dengan apa yang kau miliki yang tak kau temukan dariku

Jika rindu ini bertahta di jiwaku,
aku harap biarlah untuk Allah.
Andai rindu ini menarik resah,
kepada-Mu aku pasrah.
Andai pencarian ini masih belum kutemui..
Ya Allah, damaikanlah hati ini.
Biarlah resah menarik sepi.
Biarlah kecewa meratap pergi.
Biarlah kasih mengikat diri.

Ya Muhaimin kepada-Mu aku mengadu hati.
Hamba-Mu merindukan Rahmat kasih sayang-Mu
Dan jua keredhaan-Mu Dalam hidupku ini ...
Serikanlah taman hati bukan pada fikiran dan kemahuanku tapi pada redha-Mu..

ღ☆ღ*¨*¤*ღ☆ღ*¨*¤.¸¸::♥:Hamba ﷲ:♥::.¸¸.¤*¨*ღ☆ღ¸.¤*¨*ღ☆ღ

(¯`v´¯)♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥ (¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`)♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'` v´'`)`·.¸.·`
...♥♥..♥`•.¸.•´(¯`v´¯)(¯`v´¯)`•.¸.•´♥..♥♥..
.•*´¨`*•.♥*ღ☆ღ* •*♥♥♥*• *ღ☆ღ*♥.•*´¨`*•.

♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Thufail Na'im Ar'Syahid *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥

Jumat, 19 Agustus 2011

" Istighfar dan Doa *Cara* untuk mendapatkan Keturunan "


" Istighfar dan Doa *Cara* untuk mendapatkan Keturunan "
•*¨*•.¸¸•*¨*•♥•*¨*•¸¸.•*¨*• hamba ﷲ:•*¨*•:♥♫•*¨*•.

Harits An-Nadhri berkata kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa): Aku termasuk Ahlul bait, mereka akan merugi karena aku tidak punya keturunan. Kemudian beliau berkata:

“Bedoalah dalam keadaan sujud:

ربّ هب لي من لدنك وليّاً ربّ لا تذرني فردًا وأنت خير الوارثين

Rabbi hablî mildunka waliyyâ. Rabbi lâ tadzurnî fardâ wa Anta khayrul wâritsîn.

Ya Rabbi, karuniakan padaku kekasih dan penolong dari sisi-Mu.
Ya Rabbi, jangan biarkan aku sendirian tanpa keturunan, sedangkan Engkau sebaik-baik pemberi warisan.”

Lalu aku melakukannya sehingga aku punya anak Ali dan Husein.(Al-Wasail 5: 106)

Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa Harits bin Mughirah berkata kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa): Aku termasuk Ahlul bait, aku akan rugi karena aku tak punya anak. Maka beliau berkata:

“Berdoalah kepada Allah Azza Wa Jalla dalam keadaan sujud:

ربّ هب لي من لدنك ذريّة طيّبةإنّك سميع الدعاء ربّ لاتذرني فرداً وانت خير الوارثين

Rabbi hablî mildunka dzurriyatan thayyibah, innaka samî’ud du’â’.
Rabbi lâ tadzurnî fardâ wa Anta khayrul wâritsîn.

Ya Rabbi, karuniakan padaku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Maha Mendengar doa. Ya Rabbi, jangan biarkan aku sendirian tanpa keturunan, sedangkan Engkau sebaik-baik pemberi warisan.

Dan hendaknya doa ini dibaca dalam rakaat terakhir shalat Isya’.
Kemudian lakukan hubungan dengan isterimu pada malam itu.” Harits bin Mughirah berkata: aku melakukannya sehingga dikaruniai anak Ali dan Hisein. (Mustadrak Al-Wasail 2: 616)

Imam Ali Zainal Abidin (sa) berkata kepada sebagian sahabatnya:

“Bagi yang mengharapkan keturunan, maka hendaknya membaca doa berikut (70 kali):

ربّ لاتذرني فرداً وأنت خير الوارثين، واجعل لي من لدنك وليّاً يرثني في حياتي ويستغفر لي بعد موتي، واجعله خلفا سويّا، ولا تجعل للشيطان فيه نصيباً، اللهمّ إنّي أستغفرك وأتوب إليك إنّك أنت الغفور الرّحيم

Rabbi lâ tadzurnî fardâ wa Anta khayrul wâritsîn. Waj’allî milladunka waliyyâ yaritsunî fî hayâtî wa yastaghfirulî ba’da mawtî, waj’alhu khalfan sawiyyâ, wa lâ taj’al lisy syaithâni fîhi nashîbâ. Allâhumma inn astaghfiruka wa atûbu ilayka, innaka Antal ghafûrur rahîm.

Ya Rabbi, jangan biarkan aku sendirian tanpa keturunan,sedangkan Engkau sebaik-baik pemberi warisan. Ya Allah, jadikan bagiku kekasih dan penolong yang menjadi pewarisku dalam hidupku, dan memohonkan ampunan untukku sesudah kematianku. Jadikan ia penerusku yang mulia, jangan jadikan setan ambil bagian di dalamnya. Ya Allah, aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Barangsiapa yang sering membaca doa ini, Allah akan mengkaruniakan padanya apa yang diinginkan: harta, anak, kebaikan dunia dan akhirat. Karena Allah berfirman:

‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, menjadikan untukmu kebun-kebun dan menjadikan untukmu sungai-sungai’.” (Nuh: 10-12). (Al-Wasail 15: 106)

Salah seorang berkata kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa):
Aku tidak punya keturunan. Lalu beliau berkata: “Beristighfarlah (100 kali) waktu dini hari, jika kamu lupa hendak mengqadha’nya (menggantinya di waktu berikutnya).” (Al-Wasail 15: 108).

Al-Abrasy Al-Kulaini mengadu kepada Imam Muhammad Al-Baqir (sa) bahwa ia tidak punya keturunan. Lalu beliau berkata: “Beristighfarlah kepada Allah setiap hari dan setiap malam seratus kali, karena sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, menjadikan untukmu kebun-kebun dan menjadikan untukmu sungai-sungai’.” (Nuh: 10-12). (Al-Wasail 15: 107)

♫•*¨*•.¸¸•*¨*•♥•*¨*•ﷲ¸¸.•*¨*• hamba ﷲ:•*¨*•:♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫

Semoga Allah Senantiasa Menjaga Dan Melindungi kita Semua,.
di tetapkan Iman Dan Taqwa kita Untuk selalu berada di Jalan-Nya...
Demikian ..semoga Tauzhiyah Singkat ini bermanfaat bagi kita semua...

(¯`v´¯) ♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥(¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`)♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'` v´'`)`·.¸. ·`
..♥♥..♥`•.¸.•´(¯`v´¯)(¯`v´¯)`•.¸.•´♥..♥♥..
*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸ ¸.•*´¨`*•.

♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Thufail Na'im Ar'Syahid *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥

ღ Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan 21 " ღ

ღ Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan 21 " ღ

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم

Alloh Azza Wa Jalla . Berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"
(QS.Al Baqarah:183)

•*¨*♥•♥*¨*♥• " Menyongsong Malam Lailatul Qadhar (Habis) " •♥*¨*♥•♥*¨*

Lailatul Qadar (Malam Kemuliaan)

Lailatul Qadar adalah malam kemuliaan salah satu malam yang istimewa dan malam yang agung dari malam-malam lainnya di bulan Ramadhan.

Allah Azza Wa Jalla berfirman:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.” (Al-Qadar:3)

Dan Nabi Sallallahu 'alaihi Wasallam juga bersabda:

إِنَّ هَذَا الشَّهْرَ قَدْ حَضَرَكُمْ وَفِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَهَا فَقَدْ حُرِمَ الْخَيْرَ كُلَّهُ وَلاَ يُحْرَمُ خَيْرَهَا إِلاَّ مَحْرُومٌ

“Bulan Ramadhan telah datang menghampiri kalian, di dalamnya terdapat malam lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa diharamkan di dalamnya kebaikan, maka  tidak mendapatkan kebaikan seluruhnya dan
tidak ada yang diharamkan kebaikannya kecuali dia terhalang dari kebaikan.” (Ibnu Majah")
(dihasankan oleh Al-Albani)

Ganjaran orang yang qiyam pada malam harinya,
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang melakukan qiyam pada lailatul qadar, dengan penuh iman dan ikhlas maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu..” (Bukhari)

Di antara hikmah Allah Azza Wa Jalla tidak memberitahu kapan terjadinya lailatul qadar kepada manusia adalah agar umat Islam giat dan semangat dalam ketaatan dan menjaga malam-malamnya (terutama 10 terakhir) Ramadhan.

Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Bergiatlah kalian untuk mendapatkan lailatul qadar pada malam-malam ganjil dari 10 malam terakhir pada bulan Ramadhan.” (Bukhari)

Namun Allah Azza Wa Jalla memberikan tanda-tanda yang berbeda dari malam-malam lainnya. Rasulullah saw bersabda:

لَيْلَةُ الْقَدَرِ سَمْحَةٌ طَلْقَةٌ لاَ حَارَةَ وَلاَ بَارِدَةَ تصْبَحُ الشَّمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةً حَمْرَاء

“Pada saat lailatul qadar udara begitu nyaman dan terang, tidak ada panas dan tidak terasa dingin, pada waktu paginya matahari terbit kemerah-merahan.” (Baihaqi dan lainnya dan disahihkan oleh Al-Albani).

Dan dalam hadits lain disebutkan:

… وَمِنْ عَلامَةِ يَوْمَهَا تَطْلُعُ الشَّمْسُ لا شُعَاعَ لَهَا

“.. dan diantara tanda-tanda lailatul qadar adalah siang harinya matahari terbit tanpa ada sinar darinya.” (Thabrani dan dihasankan oleh Al-Albani)

Namun jangan lupa pula untuk memperbanyak bacaan doa yang ma’tsur pada malam-malam tersebut.

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : قُلْت : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَرَأَيْت إنْ عَلِمْت أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ، مَا أَقُولُ فِيهَا ؟ قَالَ : قُولِي : اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Seperti yang diriwayatkan oleh Aisyah, bahwa beliau berkata:
Saya berkata: Wahai Rasul, apa pendapatmu jika aku mengetahui bahwa
malam ini adalah lailatul qadar, apa yang harus aku kerjakan? Nabi bersabda: “Ucapkanlah: “

ALLAH umma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa’fu ’anni.”
(Ya Allah , Engkau Dzat Pengampun, Engkau mencintai orang yang meminta maaf, maka ampunilah saya.” (Ahmad dan disahihkan oleh Al-Albani)

Keutamaan Lailat al Qodr

Allah Azza Wa Jalla berfirman :

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ . وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ . لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada ” Lailat al qodr”. Tahukah kalian apakah ” Lailat al qodr” ?. Itulah malam yang lebih utama dari pada seribu bulan.” (Al Qodr: 1-3)

Mengomentari ayat di atas Anas bin Malik ra menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan keutamaan disitu adalah bahwa amal ibadah seperti shalat, tilawah Alquran, dan zikir serta amal sosial (seperti shodaqoh dana zakat), yang dilakukan pada malam itu lebih baik dibandingkan amal serupa selama seribu bulan (tentu di luar malam lailat al qodr sendiri).

Dalam riwayat lain Anas bin Malik juga menyampaikan keterangan Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bahwa sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla mengkaruniakan “Lailat al-qodr” untuk umatku, dan tidak memberikannya kepada umat-umat sebelumnya.

Sementara berkenaan dengan ayat 4 surat Al-Qadr, Abdullah bin Abbas ra menyampaikan sabda Rasulullah bahwa pada saat terjadinya lailat al qodr, para malaikat turun kebumi menghampiri hamba-hamba Allah  yang sedang qiyam al lail, atau melakukan dzikir, para malaikat mengucapkan salam kepada mereka. Pada malam itu pintu-pintu langit dibuka, dan Allah menerima taubat dari para hamba-Nya yang bertaubat.

Dalam riwayat Abu Hurairah ra, seperti dilaporkan oleh Bukhori, Muslim dan al Baihaqi, Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam juga pernah menyampaikan,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa melakukan qiyam (shalat malam) pada lailat al qodr, atas dasar iman serta semata-mata mencari keridloan Allah Azza Wa Jalla, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa yang pernah dilakukannya.” (Bukhari)

Demikian banyaknya keutamaan lailatul qodr, sehingga Ibnu Abi Syaibah pernah menyampaikan ungkapan al Hasan al Bashri, katanya : “Saya tidak pernah tahu adanya hari atau malam yang lebih utama dari malam yang lainnya, kecuali ‘ Lailut al qodr’, karena lailatul qodr lebih utama dari (amalan) seribu bulan.”

Para ulama bersepakat bahwa “Lailat al-qodr” terjadi pada malam bulan Ramadan. Bahkan, seperti diriwayatkan oleh Ibnu Umar, Abu Dzar, dan Abu Hurairah, lailat al-qodr bukannya sekali terjadi pada masa Rasulullah saw saja, malainkan ia terus berlangsung pada setiap bulan Ramadhan untuk mashlahat umat Muhammad, sampai terjadinya hari Kiamat.

Adapun tentang kapan persis terjadinya lailat al qodr, para ulama berbeda pendapat disebabkan beragamnya informasi hadits Rasulullah, serta pemahaman para shahabat tentang hal tersebut. Sebagaimana tersebut dibawah ini :

1. Lailatul qodr terjadi pada malam 17 Ramadhan, malam diturunkannya Alquran. Disampaikan oleh Zaid bin Arqom, dan Abdullah bin Zubair ra. (HR Ibnu Abi Syaibah, Baihaqi dan Bukhori dalam tarikh).

2. Lailatul qodr terjadi pada malam-malam ganjil disepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Diriwayatkan oleh Aisyah dari sabda Rasululah saw,

“Carilah lailatul qodr pada malam-malam ganjil disepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (Bukhori, Muslim dan Baihaqi)

3. Lailatul qodr terjadi pada malam tanggal 21 Ramadhan, berdasarkan hadits riwayat Abi Said al Khudri yang dilaporkan oleh Bukhori dan Muslim.

4. Lailatul qodr terjadi pada malam tanggal 23 bulan Ramadhan, berdasarkan hadits riwayat Abdullah bin Unais al Juhany, seperti diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim.

5. Lailatul qodr terjadi pada malam tanggal 27 bulan Ramadhan, berdasarkan hadits riwayat Ibnu Umar, seperti dikutip oleh Ahmad. Dan seperti diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, bahwa Umar bin al Khoththob, Hudzaifah serta sekumpulan besar shahabat, yakin bahwa lailat al qodr terjadi pada malam 27 bulan Ramadhan. Rasulullah saw seperti diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, juga pernah menyampaikan kepada shahabat yang telah tua dan lemah tak mampu qiyam berlama-lama dan meminta nasehat kepada beliau kapan ia bisa mendapatkan lailat al qodr, Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam kemudian menasehati agar ia mencarinya pada malam ke 27 bulan Ramadhan (Thabrani dan Baihaqi).

Menurut Ibnu Umar dan Abi Bakrah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim, terjadinya lailat al qodr mungkin berpindah-pindah pada malam-malam ganjil sepanjang sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Sesuai dengan informasi terakhir ini, dan karena langka dan pentingnya lailatul qodr.

Oleh karena itu, maka selayaknya setiap muslim berupaya sungguh-sungguh untuk mendapatkan Lailatul Qadar dalam bulan Ramadhan ini,yaitu semenjak awal hingga akhir Ramadhan.

Tanda-tanda lailatul Qadar

Adapun tanda-tanda datangnya lailatul qadar adalah seperti yang diriwayatkan Oleh Imam Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi, bahwa Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam pernah bersabda,

1. Udara dan suasana pagi yang tenang

Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda:

لَيْلَةُ الْقَدَرِ سَمْحَةٌ طَلْقَةٌ لاَ حَارَةَ وَلاَ بَارِدَةَ تصْبَحُ الشَّمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةً حَمْرَاء

“Pada saat lailatul qadar udara begitu nyaman dan terang, tidak ada panas dan tidak terasa dingin, pada waktu paginya matahari terbit kemerah-merahan.” (Baihaqi dan lainnya dan disahihkan oleh Al-Albani).

2. Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya

Dari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda:

أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَتِهَا مِثْلَ الطَّسْتِ

“Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (Muslim)

3. Terkadang terbawa dalam mimpi

Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi ra

أَنَّ رِجَالًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْمَنَامِ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ

“Ada seseorang dari sahabat nabi saw bermimpi malam lailatul Qadar pada malam 7 terakhir, maka Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda: saya juga bermimpi seperti mimpi kalian dalam 7 hari terakhir maka, barangsiapa yang ingin mengejarnya maka carilah pada 7 hari terakhir ramadhan”. (Muslim)

4. Bulan nampak separuh bulatan

Abu Hurairah ra:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَتَذَاكَرْنَا لَيْلَةَ الْقَدْرِ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَيُّكُمْ يَذْكُرُ حِينَ طَلَعَ الْقَمَرُ وَهُوَ مِثْلُ شِقِّ جَفْنَةٍ

Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam, beliau berkata,  “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (Muslim)

5. Malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)

Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam

لَيْلَةُ الْقَدْرِ بَلْجَةٌ، لا حَارَّةٌ وَلا بَارِدَةٌ، وَلا سَحَابَ فِيهَا، وَلا مَطَرَ، وَلا رِيحَ، وَلا يُرْمَى فِيهَا بنجْمٍ، وَمِنْ عَلامَةِ يَوْمَهَا تَطْلُعُ الشَّمْسُ لا شُعَاعَ لَهَا

“Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (At-Thabrani dengan sanad hasan)

6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.

“Pada saat terjadinya lailat al qodr itu, malam terasa jernih, terang, tenang,
cuaca sejuk tidak terasa panas tidak juga dingin. Dan pada pagi harinya matahari terbit dengan jernih terang benderang tanpa tertutup sesuatu awan.”

Dari pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa malam lailatul qadar adalah malam keutamaan yaitu lebih utama dari pada seribu bulan. Oleh karena itu tingkatkanlah ibadah ini di dalam bulan Ramadhan, semoga kita mendapatkan malam keutamaan itu, Wallahu 'alam Bishawab .

Jika ada yang benar semata-mata hanya dari Allah Azza Wa Jalla sedangkan jika ada yang salah karena kesalahan saya yang dhoif ini...

Subhanaka Allahuma wa bihmdika asyhadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik....

♫•*¨*•.¸¸•*¨*•♥•*¨*•ﷲ¸¸.•*¨*• hamba ﷲ:•*¨*•:♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫

Semoga Allah Senantiasa Menjaga Dan Melindungi kita Semua,.
di tetapkan Iman Dan Taqwa kita Untuk selalu berada di Jalan-Nya...

Demikian ..semoga Tauzhiyah Singkat ini bermanfaat bagi kita semua...
Selanjutnya di "Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan 21 " ...
" Menyongsong Malam Lailatul Qadhar 5 "

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1432 H ....
Semoga Amal Ibadah kita di terimah di sisi ALLAH Azza Wa Jalla .

(¯`v´¯) ♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥(¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`)♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'` v´'`)`·.¸. ·`
..♥♥..♥`•.¸.•´(¯`v´¯)(¯`v´¯)`•.¸.•´♥..♥♥..
*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸ ¸.•*´¨`*•.

♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Thufail Na'im Ar'Syahid *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥

ღ Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan20 " ღ

ღ Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan20 " ღ

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم

Alloh Azza Wa Jalla . Berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"
(QS.Al Baqarah:183)

♥•*¨*♥•♥*¨*♥• " Menyongsong Malam Lailatul Qadhar selesai " •♥*¨*♥•♥*¨*♥


* Malam Yang Dinantikan * MALAM SERIBU BULAN *

Para ulama berpendapat bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam kedua puluh tujuh Ramadhan, pendapat ini lahir berdasarkan beberapa riwayat, diantaranya hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari 'Abdah dan 'AsimBin Abi Najwad:

keduanya mendengar Zur Ibnu Hubaisy berkata:
"Aku bertanya kepada Ubay Bin Ka'ab ra
tentang datangnya malam Lailatul Qadar" Kemudian aku meneruskan:

"Sesungguhnya adikmu Ibnu Mas'ud pernah berkata:
"Barang siapa yang bangun pada tengah malam selama setahun maka ia akan mendapatkan malam Lailatul Qadar?"

Pada waktu itu Ubay menjawab: "Ia (Ibnu Mas'ud) tidak ingin manusia hanya beribadah pada malam itu saja, ia berkata seperti itu karena ia tahu bahwa malam Lailatul Qadar jatuh pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, yaitu pada malam ke dua puluh tujuh, kemudian ia bersumpah bahwa malam Lailatul Qadar benar-benar jatuh pada malam ke duapuluh tujuh" Kemudian aku bertanya:
"Apa dalil yang dapat membuktikan perkataanmu itu wahai Abu Mundzir?"

Ia menjawab:
"Dengan ciri-ciri yang pernah Rasulullah sebutkan,
seperti terbitnya matahari dengan redup tanpa cahaya"
Sebenarnya dari hadis tersebut kita dapat menilai bahwa para sahabat mampu melihat keberadaan malam Lailatul Qadar, akan tetapi kehati-hatian dalam beribadah telah menumbuhkan keimanan dan mengembangkan ketaqwaan dalam jiwadan diri mereka, sehingga tertuanglah gerak ritmis ritual keagamaan menghiasi setiap malam mereka dengan sujud dan tafakur, berdzikir dan bertasbih tanpa mengenal lelah, hanya untuk menggapai ridlonya.

Dalam hadis Abdullah Bin Mas'ud di atas disebutkan:
"Barang siapa yangbangun di malam hari selama setahun maka ia akan mendapatkan Lailatul Qadar". Hadis tersebut menghimbau seluruh manusia untuk tidak hanya mengkhususkan malam Lailatul Qadar sebagai satu-satunya tempat untuk beribadah, lebih dari itu ia menghimbau supaya manusia mengisi setiap detik dari malam-malamya dengan ibadah, dan jangan membiarkan malam-malam yang lain dalam tahun tersebut kosong tanpa diisi dengan ibadah, dzikir dan taubat kepada-Nya.

Seandainya manusia mengetahui rahasia di balik malam Lailatul Qadar, malam yang jatuh pada malam dua puluh tujuh Ramadhan!.

Telah disebutan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan
oleh Abu Hurairah ra tentang salah satu ciri datangnya malam Lailatul Qadar:

"Kami mengetahui datangnya malam Lailatul Qadar dari Rasulullah SAW, ketika itu beliau bertanya: "Siapa diantara kalian yang pernah melihat bulan pada waktu malam muncul seperti retak tempurungnya?" Dari hadis tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa Lailatul Qadar datang pada akhir bulan Ramadhan, karena bulan dengan bentuk yang ditunjukkan Nabi tidak datang kecuali pada akhir bulan.

Dari Abdullah Bin Anas bahwasanya
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda:
"Apakah kamu melihat malam Lailatul Qadar kemudian melupakannya? Allah telah memperlihatkan tanda-tanda kedatangannya kepadaku pada pagi harinya, sehingga aku puntersujud di tanah yang becek dan berlumpur" Kemudian beliau meneruskan"Hujan itu telah datang pada malam dua puluh tiga" Rasulullah pun shalat bersama kami, kemudian pergi begitu saja, sekalipun tanah bercampur air masih tersisa di kening dan hidungnya, Abdullah Bin Anas berkata: "Duapuluh tiga (malam dua puluh tiga Ramadhan)"

Adapun pendapat yang dianggap kuat adalah pendapat yang mengatakan bahwaLailatul Qadar jatuh pada hari ganjil sepuluh terakhir bulan Ramadhan, dan dari hari ganjil itulah terpilih malam dua puluh tujuh.

Diriwayatkan oleh Abdurrazik dari Ibnu Abbas ia berkata:
"Umar memanggil para sahabat Rasulullah, kemudian menanyakan perihal malam Lailatul Qadar pada mereka, maka mereka sepakat bahwa malam tersebut jatuh pada malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan. Kemudian Ibnu Abbas berkata: "Ketika ituaku mengatakan kepada Umar: "Sesungguhnya aku tahu malam keberapakah itu"Kemudian umar bertanya: "Malam ke berapa?" Akupun menjawab: "Malam ketujuh pertama bulan Ramadhan atau malam ketujuh pada sepuluh terakhir bulan tersebut" Kemudian ia bertanya kembali: "Dari mana kamu mengetahui hal tersebut?" Maka aku-pun menjawab: "Allah telah menciptakan tujuh lapis langit, dan tujuh lapis bumi, tujuh hari, dan masa terus bergulir dalam tujuh perputaran, manusia terbentuk dalam tujuh bulan, bersujud sebanyak tujuh kali, begitu pula dengan thawaf melempar jumrah dan sebagainya."

Yang terpenting untuk selalu di ingat dan diperhatikan adalah bahwa malamini adalah malam yang penuh dengan keutamaan, kedudukannya sangat mulia disisi Tuhan, dimana seorang Muslim dianjurkan untuk mengisinya dengan ibadah dan memperbanyak do'a terutama do'a yang terdapat dalam hadits

Aisyah RA:"Aku (Aisyah) berkata":
"Wahai Rasulullah beritahukanlah kepadaku,
apabila datang malam lailatul Qadar, do'a apakah yang harus aku baca?"

Bersabda Rasulullah "bacalah:
"Ya Allah,
engkau adalah dzat yag maha pemaaf,maka maafkanlah semua dosa dan salahku"

Dari Abi Hurairah ra, bahwasanya '
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda:
"Barang siapa yang bangununtuk beribadah pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mawas diri, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu" Maka ibadah yangia lakukan pada malam itu sama pahalanya dengan ibadah seribu bulan, dan do'a yang paling utama bagi seorang hamba pada malam itu adalah memohon ampunan dan maaf dari Allah Tuhan seru sekalian alam.

Imam Sowiy berkata dalam tafsirnya:
"Dan do'a yang paling utama pada malam itu adalah memohon ampunan, maaf dan kesehatan kepada Tuhannya." Dan bagi orang yang membagi waktunya dalam sepanjang malam tersebut untuk memilih dan memilah bacaan yang banyak pahalanya, seperti Ayat kursi, ayat-ayat terakhir dari surat Al-Baqarah, surat Al-Ikhlas, memperbanyak istigfar dan shadaqoh, dan disebutkan:

"Barang siapa yang shalat Magrib dan Isya berjama'ah maka akan mendapatkan pahala seperti pahala Lailatul Qadar.

Sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa orang yang mengerjakan
shalat Isya berjama'ah maka ia dianggap telah mendirikan shalat malam, dan barang siapa yang mengerjakan shalat Subuh berjamaah maka ia seakan-akan mendapatkan sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.

Dan barang siapa yang mengucapkan ;

"laa ila ha illa Allah al Halim Al Karim subhanallah rabbu as Samawati as Sab'I wa Rabbu Al 'arsyi Al 'adzim"

sebanyak tiga kali maka ia akan mendapatkan
pahala seperti orang yang mendapatkan pahala Lailatul Qadar.

Beribadah dan mengisi setiap malamnya dengan hati yang tulus, niat yang ikhlas, menyerahkan diri kepada Tuhan secara lahir dan batin, karena Allah akan menerima ibadah orang-orang yang bertakwa.

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang ditunggu dan diharapkan kedatangannya dimana semua do'a akan diterima, dimana para maikat diturunkan ke bumi, dimana pintu rahmat dibukakan bagi mereka yang berimandan beramal shaleh. Maka berbahagialah orang-orang yang dapat mensucikan dirinya dari rasa dengki dan menenggelamkan diri dalam shalat, shalawat,dalam dzikir dan do'a, memperbanyak membaca Al-Quran, dan memohon ampunan pada dzat yang maha pengampun.

Dari Anas ra, bahwasanya Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda:
"Apabila datang Lalilatul Qadar, turunlah Jibril dalam barisan para malaikat, mereka mengucapkan shalawat dan salam kepada hamba Tuhan (baik yang duduk maupun berdiri) yang selalu berdzikir kepada Tuhannya.

Lailatul Qadar adalah hadiah yang Allah berikan untuk hambanya yang Mukmin,
dan hanya orang memperbanyak taubat, dzikir dan do'a lah yang akan mendapatkannya...Wallahu 'alam Bishawab .

Jika ada yang benar semata-mata hanya dari Allah swt sedangkan jika ada yang salah karena kesalahan saya yang dhoif ini...

Subhanaka Allahuma wa bihmdika asyhadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik....

♫•*¨*•.¸¸•*¨*•♥•*¨*•ﷲ¸¸.•*¨*• hamba ﷲ:•*¨*•:♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫

Semoga Allah Senantiasa Menjaga Dan Melindungi kita Semua,.
di tetapkan Iman Dan Taqwa kita Untuk selalu berada di Jalan-Nya...

Demikian ..semoga Tauzhiyah Singkat ini bermanfaat bagi kita semua...
Selanjutnya di "Tauzhiyah Hikmah " Indah-nya Ramadhan 21 " ...
" Menyongsong Malam Lailatul Qadhar 4 "

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1432 H ....
Semoga Amal Ibadah kita di terimah di sisi ALLAH Azza Wa Jalla .

(¯`v´¯) ♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥(¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`)♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'` v´'`)`·.¸. ·`
..♥♥..♥`•.¸.•´(¯`v´¯)(¯`v´¯)`•.¸.•´♥..♥♥..
*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸ ¸.•*´¨`*•.

♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Thufail Na'im Ar'Syahid *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥